Ambon (ANTARA) - Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Maluku menyatakan, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) maupun Maluku Barat Daya (MBD) belum mendaftarkan kafilah untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi ke-28 yang penyelenggaraannya dijadwalkan di Namlea, ibu kota kabupaten Buru pada 14 hingga 21 Juni 2019.
"Tujuh kabupaten dan dua kota telah mendaftar kafilahnya sehingga tinggal Seram Bagian Timur maupun Maluku Barat Daya yang belum, dimana diharapkan tetap berpartisipasi di MTQ tingkat provinsi Maluku ke-28," kata Ketua LPTQ Maluku, Ismael Usemahu, dikonfirmasi di Ambon, Kamis.
Dia mengisaratkan, kemungkinan Maluku Barat Daya akan mengirimkan utusannya sebagai partsisipasi karena kabupaten setempat mayoritas penduduknya beragam Kristen.
Sedangkan, kabupaten Seram Bagian Timur telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati (Wabup) setempat, Fachri Husni Alkatiri dan berjanji akan mendaftarkan kafilah dalam waktu sesegera mungkin.
"Saya telah bertelpon dengan Wabup Seram Bagian Timur, Fachri Alkatiri dan dijanjikan segera mendaftar kafilah untuk berlaga di MTQ tingkat provinsi Maluku ke-28 di Namlea," ujar Ismael.
Kadis PUPR Maluku itu mengemukakan, persiapan sarana dan prasarana pendukung MTQ saat ini telah mencapai 90 persen.
"Kami siap merampungkan tahapan penyelesaian akhir arena utama dan 10 lokasi lainnya untuk menggelar lomba," tambahnya.
MTQ tingkat provinsi Maluku ke-28 diagendakan dibuka Gubernur Maluku, Murad Ismail dan ditutup Wagub Maluku, Barnabas Orno.
Sebelumnya, Murad Ismail mengungkapkan akan menegur Bupati dan Wabup Seram Bagian Timur, Mukti Keliobas - Fachri Husni Alkatiri karena kabupaten ini tidak mengirimkan kafilah untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) terbatas tingkat provinsi Maluku di Ambon pada akhir April 2019.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wabup, Wali Kota dan Wakil Wali Kota kecuali Bupati dan Wabup Seram Bagian Timur dan kabupaten Kepulauan Tanimbar yang tidak mengirimkan kafilahnya," ujarnya.
Pada hal, lanjut Gubernur, Bupati dan Wabup Seram Bagian Timur serta penduduknya mayoritas beragama muslim. Bahkan Wabup berasal dari Partai Keadilan Sejahteran (PKS). Orang PKS itu terlihat di mana-mana suka memberikan ceramah.
"Saya heran, Bupatinya Islam- Wabup dari PKS. Orang PKS yang di mana-mana suka memberikan ceramah atau khotbah Jum’at, tetapi kenapa (Bupati – Wabup) tidak mengirimkan kafilah. Nanti, saya tegur, khususnya untuk Seram Bagian Timur," tegas Gubernur.