Jakarta (ANTARA) - Film horor kebanyakan menceritakan tentang satu buah misteri, namun “Scary Stories to Tell in the Dark” menyuguhkan enam cerita misteri mengerikan yang dikemas dalam satu film sekaligus.
Film berdurasi hampir dua jam itu berlatar waktu di tahun 1968, bermula dari misteri mengerikan keluarga Bellow sekitar dua abad sebelumnya. Di sebuah rumah besar, Sarah Bellows muda dikurung dan disiksa hingga meninggal dunia.
Kisah itu telah menjadi legenda di kota kecil Mill Valley. Pada perayaan Halloween tiba, sekelompok remaja yang penasaran mencoba menelusuri rumah keluarga Bellows yang dianggap angker itu, dan akhirnya mereka terjebak.
Setelah berhasil keluar, kisah mengerikan justru mulai menghantui mereka satu per satu, seakan mereka terkutuk, karena telah melakukan suatu kesalahan.
Dari enam remaja yang terlibat, terdapat pula enam kisah kutukan dan monster mengerikan yang berbeda-beda. Hingga akhirnya mereka berusaha keras mencari cara menghentikan kutukan tersebut.
Pemain
Pemeran utama dari “Scary Stories to Tell in the Dark” adalah seorang gadis remaja bernama Stella Nicholls (Zoe Margaret Colletti) yang memiliki dua sahabat bernama Chuck (Austin Zajur) dan Auggie (Gabriel Rush), juga seorang teman yang ditaksirnya Ramon (Michael Garza).
Mereka berempat memiliki musuh bernama Tommy (Austin Abrams), Tommy memiliki teman dekat perempuan yang juga kakak kandung dari Chuck bernama Ruth (Natalie Ganzhorn).
Stella digambarkan sebagai sosok remaja cupu yang bercita-cita menjadi penulis buku. Meski dianggap cupu, Stella merupakan wanita pemberani dan bukan seorang pendiam. Ia tinggal berdua dengan Ayahnya setelah ibunya meninggalkan rumah.
Kepergian sang ibu tanpa alasan yang jelas membuat itu menjadi buah bibir warga desa, menjadikan Stella selalu menyalahkan dirinya sendiri.
Sahabat Stella, Chuck merupakan remaja laki-laki yang banyak bicara dan usil, terutama kepada Auggie. Sedangkan Auggie merupakan sosok yang “cool” dan santai.
Ramon yang juga menaksir Stella adalah seorang remaja pemberani, jujur, dan rela berkorban.
Tommy sebagai pemeran antagonis adalah seorang remaja pemabuk yang jahat dan kasar, sedangkan Ruth yang mencintai Tommy digambarkan sebagai remaja cantik yang dimanfaatkan oleh Tommy.
Enam karakter remaja yang berbeda-beda ini menambah warna tersendiri dalam “Scary Stories to Tell in the Dark”.
Jump Scare
Film horor kebanyakan menakutkan penontonya dengan memperbanyak teknik jump scare, yaitu perpindahan atau pemunculan gambar dengan suara kencang secara tiba-tiba.
Namun, “Scary Stories to Tell in the Dark” tidak terlalu banyak menggunakan teknik tersebut, kebayakan dari adeganya menakuti penonton secara perlahan hingga jantung berdegup kencang dan napas terasa tertahan.
Cara menakuti yang perlahan tersebut membuat penonton menerka-nerka apa saja kemungkinan buruk yang akan terjadi pada pemain film. Adegan-adeganya pun kebanyakan tidak tertebak.
”Scary Stories to Tell in the Dark” disutradarai oleh André Ovredal, sedangkan Guillermo del Toro, Patrick Melton, dan Marcus Dunstan sebagai produser. Ceritanya diangkat dari buku seri anak-anak dengan nama yang sama karya Alvin Schwartz.
Film ini dapat disaksikan di layar lebar Indonesia mulai 7 Agustus 2019.
"Scary Stories to Tell in the Dark", enam cerita horor
Rabu, 7 Agustus 2019 3:55 WIB