Ternate (ANTARA) - Wakapolda Maluku Utara (Malut), Kombes Pol Lukas Akbar Abriari, memberi pesan dan pembekalan bagi 205 Bintara yang menjalani pendidikan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Sofifi, guna menghindari berbagai pelanggaran dan tindakan indispliner saat menjalankan tugas negara.
"Saya berpesan kepada siswa untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran setelah menjadi anggota Polri yang dapat di PTDH, contohnya asusila, lari dalam tugas selama 30 hari, narkoba, mabuk yang berlebihan dan masih banyak lagi pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun dapat berdampak kepada institusi," kata Wakapolda di Ternate, Sabtu.
Wakapolda, menyatakan, untuk jumlah personel Polda Malut saat ini masih minim, bahkan adanya penambahan Bintara sebanyak 205 personel juga masih kurang banyak karenanya tenaga kalian sangat dibutuhkan.
"Maka di tangan kalian juga kepolisian ini berada, tulang punggung kepolisian adalah kalian para Bintara, karena 80 persen Polri adalah Bintara sebagai ujung tombak Polri," katanya.
Diakhir pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2019/2020, memberikan pembekalan kepada seluruh siswa Diktuk Ba SPN Polda Malut yang bertempat di SPN Polda Malut Sofifi.
Pendidikan Pembentukan Bintara Polri yang dilaksanakan di SPN Polda Malut dilaksanakan selama tujuh bulan terhitung 6 Agustus 2019 sampai 2 Maret 2020 dengan jumlah kuota didik 205 orang.
Wakapolda menyampaikan kepada seluruh siswa bahwasanya pendidikan yang ditempuh selama tujuh bulan ini kurang beberapa hari lagi akan selesai dan sejak dilantik menjadi anggota Polri jiwa raga kalian milik negara.
"Kepada adik-adik, kalian telah berjuang dan dididik disini selama tujuh bulan maka perjuangan kalian sebentar lagi akan berhasil yaitu dengan dilantiknya kalian menjadi seorang Bintara Polri dan nanti seletah dilantik segenap hidupmu akan kalian pertaruhkan untuk menjadi seorang anggota Polri dan jiwa ragamu milik negara ini," tandasnya.