Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku telah melakukan inventarisasi 6.050 keluarga miskin baru yang terdampak COVID-19.
"Inventarisasi sementara yang dilakukan para lurah, camat dan raja di seluruh RT dan RW di Ambon, terdata sementara 6.050 keluarga miskin baru yang terdampak COVID-19, "kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Jumat.
Dikatakannya, inventarisasi masyarakat yang terdampak COVID-19 yang memiliki pekerjaan lepas harian seperti pekerja serabutan, tukang ojek, becak, buruh kasar.
Seluruh masyarakat yang memiliki pekerjaan harian secara tidak langsung merasakan dampak dari wabah COVID- 19 yang terjadi, karena itu akan diberikan bantuan sosial.
"Mulai Senin (20/4) kita akan memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok bagi masyarakat yang terdampak selama tiga hingga empat bulan ke depan, " katanya.
Richard menjelaskan, bantuan sosial kepada keluarga miskin baru terlepas dari bantuan dari Kementerian sosial yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan kartu sembako.
"Bantuan sembako ini bersumber dari APBD Pemkot Ambon, dan warga yang berhak menerima juga bukan penerima bantuan yang diberikan Kemensos," ujarnya.
Diakuinya, setiap desa dan negeri juga dapat memanfaatkan anggaran dana desa dan ADD untuk membantu masyarakat yang terampak wabah COVID-19.
Dana desa dan ADD Kota Ambon lanjutnya, secara tidak langsung akan hemat sebesar Rp12, 2 miliar, untuk membantu masyarakat desa.
"Sampai saat ini kita masih melalukan inventarisir karena belum semua desa negeri dan kelurahan yang memasukkan data, kita targetkan sebanyak 6.500 - 7.000 warga yang akan menerima bantuan, " ujarnya.