Ambon (ANTARA) - Satu pasien reaktif, RW (64) berdasarkan pemeriksaan rapid tes yang meninggal di rumah sakit Sumber Hidup, Kota Ambon, Sabtu petang sekitar pukul 15.30 WIT, dimakamkan secara protokoler COVID -19 di Desa Hunuth, kecamatan Teluk Ambon.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID - 19 Maluku, Kasrul Selang saat dikonfirmasi membenarkan meninggalnya RW dan telah berkoordinasi dengan Pemkot Ambon untuk pemakaman di desa Hunuth.
Bersangkutan masuk rumah sakit Sumber Hidup pada Sabtu pagi, sekitar 09.00 WIT dengan gejala deman, batuk dan sesak nafas.
"Kami berdukacita dengan meninggalnya almarhum dan keluarga yang ditinggalkan kiranya tabah dan diberikan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
Kasrul yang juga Sekda Maluku, didampingi Karo Humas dan Protokoler Setda setempat, Melky Lohy, mengatakan, pasien terkonfirmasi COVID - 19 pada 16 Mei 2020 bertambah 12 orang yakni tujuh di Kota Ambon dan lima lainnya dari Kabupaten Buru.
Ketujuh pasien di Kota Ambon dengan label kasus 73 yakni RY(26), kasus 74, WS(54), kasus 75, WA(33), kasus 76, S.E.L (22), kasus 77, M.J.S (20), kasus 78, KW(36) dan kasus 79, R(19).
Ketujuh pasien terpapar COVID -19 ini sedang menjalani karantina di Balai Pengembangan Sumkber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Maluku di Waelela, Kecamatan Teluk Ambon
Sedangkan lima orang di Buru yakni, kasus 80, JL(43), kasus 81, GW (20), kasus 82, AS(69), kasus 83, JS (37) dan kasus 84, HT(22). Keempat pasien ini sedang menjalani karantina di Senyum, Bupolo, Namlea.
"Kami juga berbelasungkawa dengan pasien 82 yang juga meninggal di Namlea, ibu kota Kabupaten Buru pada 13 Mei 2020," katanya.
Kasrul mengemukakan, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID - 19 di Maluku saat ini sebanyak 84 orang, di mana 17 diantaranya sembuh dan enam meninggal.
Sedangkan, sebanyak 54 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 24 Pasien dalam Pengawasan (PDP).
"Kami mengimbau masyarakat agar intensif memantau anjuran agar pakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak agar bisa memutus mata rantai penyebaran viruc corona," tandasnya.
Dirut rumah sakit Sumber Hidup, dr. Henny Tipka, menjelaskan, almarhum RW masuk rumah sakit dengan kondisi sangat lemahg dengan hasil rapit tes ternyata reaktif.
"Kami menerapkan prosedur COVID -19, ternyata saat persiapan rujukan ke RSUD dr.M. Haulussy bersangkutan meninggal dunia di IGD. Jenazahnya dievakuasi ke RSUD dr.M. Haulussy untuk pemulasaraan," ujarnya.
Sedangkan, empat pegawai yang menangani pasien tersebut telah menjalani rapid tes dan diistirahtkan di rumah masing - masing selama 10 hari sambil diperiksa rapid tes kedua.