Ambon (ANTARA) - Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya mencanangkan program pengelolaan potensi kekayaan laut, khususnya budi daya rumput laut yang memiliki nilai komersial dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Maluku.
"Potensi kekayaan alam laut Maluku sangat menjanjikan, salah satunya adalah komoditi rumput laut," kata Plt Direktur Utama PD Panca Karya, Rusdi Ambon, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, mantan Wakil Presiden RI Boediono pernah mendorong masyarakat untuk memprioritaskan program budi daya rumput laut. Namun, program itu hilang begitu saja, di mana hanya dilakukan oleh beberapa daerah di Maluku, sehingga untuk memunculkan kembali program itu, PD Panca Karya akan memulai budi daya rumput laut tersebut, guna mendongkrak PAD Maluku dari sektor kelautan dan perikanan.
Selain budi daya rumput laut, PD Panca Karya juga akan memanfaatkan potensi perikanan lainnya, seperti ikan tuna di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. "Ikan tuna jika diekspor memiliki nilai jual tinggi, seperti di pasaran Tiongkok, Jepang, atau Korea, bahkan ke Eropa," kata Rusdy.
Ia mengatakan langkah ini yang akan dilakukan karena kebetulan di Banda itu merupakan tempat yang banyak ditemukan ikan tuna.
Anggota Komisi III DPRD Maluku Anos Yermias memberikan apresiasi kepada PD Panca Karya yang berhasil menambah PAD lewat perusahaan berpelat merah itu.
"Jujur saja, pada 2019, kami pesimistis PD Panca Karya membangun usaha dengan utang yang begitu besar. Namun, ternyata pesimistis itu sedikit hilang, dengan segala bentuk upaya yang dilakukan PD Panca Karya," ujarnya. .
Menurut dia, rencana PD Panca Karya untuk program budi daya rumput laut harus didukung seluruh masyarakat, agar daerah ini bisa terlepas dari belenggu kemiskinan.
"Kami berharap seluruh program yang akan dijalankan PD Panca Karya bisa berjalan dengan baik, dalam rangka menambah pemasukan atau PAD Maluku," tandas Anos.