Ambon (ANTARA) - Perkumpulan Mahasiswa dan Pemuda Tanimbar (PERMATA) mendukung pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela bagi peningkatan ekonomi daerah maupun nasional.
“Kami mendukung percepatan pembangunan kilang LNG di wilayah Tanimbar karena akan memberikan manfaat yang sangat positif bagi masyarakat di Tanimbar dan juga Maluku. Kami siap mengawal agar proyek tersebut berjalan baik dan lancar,” ujar Ketua Perkumpulan Mahasiswa dan Pemuda Tanimbar (PERMATA) Wilayah Jabodetabek Cantiago Layan dalam Webinar yang diadakan oleh PERMATA pada Sabtu, 6 Februari 2021.
SKK Migas menyambut baik dan mendorong terus tekad mahasiswa & pemuda Tanimbar serta seluruh masyarakat Maluku untuk mendalami lebih jauh Proyek Strategis Nasional (PSN) Blok Masela agar pengelolaannya termonitor dengan baik dan manfaatnya dapat dirasakan optimal oleh masyarakat Tanimbar, Maluku maupun lebih luas lagi,Indonesia.
“Tekad positif tersebut perlu ditularkan ke berbagai elemen masyarakat Tanimbar maupun Maluku lainnya agar PSN Blok Masela ini bisa semakin dipahami, diterima dan terlaksana dengan baik serta mampu menjadi salah satu pendorong kemajuan daerah,” kata Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setyadi pada hari Sabtu, 6 Februari.
Hal tersebut disampaikan Didik saat memberikan materi dalam seminar virtual yang diadakan oleh Perkumpulan Mahasiswa dan Pemuda Tanimbar (PERMATA) Jabodetabek. Webinar ini bertemakan Memahami Lebih Jauh Proses Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Blok Masela dan dipandu oleh Kepala Departemen Organisasi PERMATA Hillary Ros Sianressy.
Para pemuda dan pemudi dari Tanimbar yang berada di Tanimbar, Ambon, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) maupun yang tinggal di daerah lainnya yang menjadi peserta webinar nampak antusias menanyakan proses dan tahapan pengembangan Proyek Gas Alam Cair (LNG) Abadi, Wilayah Kerja Masela.
Didik melanjutkan merespon keingintahuan PERMATA tentang tahapan Proyek LNG Abadi bahwa saat ini Proyek LNG Abadi sedang memasuki proses untuk mendapatkan persetujuan dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang telah diserahkan oleh SKK Migas-INPEX kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada bulan Desember 2020.
AMDAL merupakan salah satu elemen penting proyek pengembangan minyak dan gas bumi, yakni untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan dampak yang ditimbulkan, baik dampak ekologis maupun dampak sosial sehingga dapat disusun rencana pengelolaan, pemantauan dan pengendalian dampak-dampak tersebut, ujarnya.
“Tidak perlu ada kekuatiran berlebihan mengenai AMDAL Proyek LNG Abadi ini karena tenaga ahli di negara kita telah memiliki kemampuan yang mumpuni dan pengalaman yang lama dalam mengelola proyek minyak dan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Didik.
Didik mengajak seluruh masyarakat di Tanimbar untuk terus melihat proses AMDAL Proyek LNG Abadi tersebut dan mengawal dengan baik proses persetujuannya.
Sebelum acara berakhir, ketua PERMATA, Cantiago Layan berterima kasih atas dukungan SKK Migas dan INPEX atas terselenggaranya kegiatan webinar ini sehingga memberikan pemahaman lebih dalam mengenai proses pengembangan Proyek LNG Abadi Wilayah Kerja Masela.
Sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga menghadiri webinar terkait pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Pergerakan Pelajar Maluku (PPM). Dalam Webinar itu Ketua PPM Anshari menyampaikan terimakasih kepada SKK Migas yang bersedia memenuhi undangan untuk menjelaskan rencana Amdal Proyek Abadi Masela sehingga masyarakat bisa lebih memahaminya. PPM juga siap berpartisipasi dan membantu bersama-sama agar lapangan Abadi Masela dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku.
Proyek LNG Abadi Wilayah Kerja Masela adalah proyek LNG yang didasarkan pada skema pengembangan kilang darat dimana INPEX sebagai operator sedang menyiapkan pengembangannya. Proyek ini berkapasitas 10,5 juta ton gas alam per tahun termasuk sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun, pasokan gas lokal melalui pipa darat serta kurang lebih 35 ribu barel kondensat per hari. Saat ini Proyek LNG Abadi ada pada tahapan mempersiapkan pekerjaan Front End Engineering Design (FEED)/Desain Detil. Tahapan ke depan yang penting adalah pelaksanaan pekerjaan FEED/Desain Detil, Final Investment Decision (FID)/Keputusan Akhir Investasi, Engineering Procurement Construction and Installation (EPCI)/Konstruksi, dan terakhir tahapan Produksi.