Dinas pendidikan dan Olah Raga Kota Ambon mulai mengantisipasi kemungkinan peredaran video porno dari internet maupun telepon seluler di kalangan siswa"Kami sudah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah guna memberikan pemahaman kepada guru dan siswa soal peredaran video porno tersebut agar tidak merusak moral anak didik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kota Ambon P Pattiasina, di Ambon Jumat.Menurut dia, sosialisasi diawali dengan penjelaskan kepada siswa di SMPN 4 Ambon"Ini dilakukan karena siswa SMP tersebut sebagian besar telah memanfaatkan telepon seluler sehingga rentan untuk mengakses gambar-gambar pornografi yang tidak mendidik itu," kata Pattiasina.Ia juga menyatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan DPRD Kota Ambon terkait maraknya isu peredaran video porno menyusul pemberitaan tentang Ariel Peterpan dan Luna Maya, belum lama ini.Menurut dia, peredaran video porno yang akhir-akhir ini marak di masyarakat tidak luput dari perhatian pelajar. Karena itu sosialisasi kepada siswa sangat diperlukan agar mereka tidak ikut mengakses video tersebut."Sekolah harus teliti kepada para siswa agar mereka tidak menyimpan video porno di telepon seluler, apalagi mentransfer gambar ke sesama rekannya," katanya.Pihaknya juga meminta agar sekolah jangan hanya mengimbau siswa karena ada kasus video "Luna Maya", namun tetap memperhatikan pelajar untuk tidak menyimpan hal-hal seperti itu." Percuma ada pendidikan formal namun akhlak dan moral siswa kurang baik, sehingga guru diimbau memperhatikan murid, dan orang tua tidak juga jangan mengabaikan tangggung jawab pengawasannya saat di luar sekolah," katanya.Ia mengakui, orang tua yang seharusnya mengambil peranan penting dalam mendidik dan mengawasi anak karena waktu di rumah lebih banyak dari pada di sekolah."Perhatian orang tua harus ekstra bukan hanya mengenai pelajaran di sekolah namun juga perilaku dan perkembangan anak. Siswa di sekolah hanya beberapa jam dengan guru, sedangkan waktu di rumah lebih banyak dengan keluarga," katanya.Ditambahkan, anak bisa diberikan kebebasan untuk mencari jati diri namun hendaknya terarah sehingga jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang kurang baik." Kepedulian masyarakat juga penting karena lingkungan bergaul siswa tidak luput dari aktifitas di permukiman ia tinggal," demikian Pattiasina.
"Say No To Porn"
Jumat, 11 Juni 2010 15:28 WIB
