Ambon (Antara Maluku) - Perusahaan INPEX telah mensosialisasikan kegiatan hulu minyak dan gas (migas) Proyek Abadi (Blok) Masela kepada masyarakat di Tanimbar Selatan, Maluku Tenggara Barat.
Communication & Relations Manager INPEX Alfred Menayang, dalam siaran persnya yang diterima Antara, Rabu, menyatakan sosialisasi itu dilaksanakan untuk memenuhi permintaan Panitia Pelaksana Sidang Klasis Ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM) Tanimbar Selatan, yang berlangsung di Gedung Gereja Imanuel Jemaat Adaut pada 4 Maret 2013.
"Kami berharap pemaparan ini dapat memberikan pemahaman kepada jemaat Klasis GPM Tanimbar Selatan tentang kegiatan hulu migas yang berisiko tinggi, membutuhkan modal dan teknologi tinggi," kata Alfred Menayang.
Dikatakan, dengan memahami berbagai upaya pengurangan risiko yang dilakukan INPEX dalam pengembangan lapangan gas Abadi, diharapkan terjadi sinergi antara masyarakat dengan perusahaan demi suksesnya kegiatan proyek tersebut.
Sosialisasi yang berlangsung selama lebih dari tiga jam tersebut mencakup pemaparan dan tanya jawab mengenai profil perusahaan INPEX, gambaran umum Proyek Abadi, dan kegiatan sosial perusahaan yang telah dan akan dilakukan.
Acara itu dihadiri sedikitnya 150 orang dari 17 Jemaat Klasis GPM Tanimbar Selatan yang tersebar di tiga kecamatan dalam wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Alfred menyatakan INPEX menyadari pentingnya membina relasi, memberikan informasi, dan menampung aspirasi dari masyarakat sekitar daerah operasi sebagai salah satu upaya pengurangan risiko dalam pelaksanaan Proyek Abadi.
Proyek ekplorasi migas di Blok Masela saat ini dioperasikan oleh INPEX Masela dengan saham 60 persen, bekerja sama dengan Shell (30 persen) dan Energi Mega Persada (10 persen).
Blok Masela terletak di Laut Arafura, Propinsi Maluku. Di blok inilah lapangan gas Abadi ditemukan pada 2000, dan direncanakan pengembangannya dalam beberapa tahapan.
Pada Desember 2010, Pemerintah Indonesia menyetujui rencana pengembangan untuk tahap-1 (POD-1), melalui pembangunan fasilitas FLNG (Kilang LNG Terapung) dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton LNG per tahun.
Hingga saat ini, walaupun belum mulai dengan kegiatan operasional, INPEX telah dan akan melaksanakan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, antara lain pelatihan pertanian organik, pengembangan budidaya rumput laut, pelatihan fasilitator, sosialisasi CALISTUNG (membaca, menulis, berhitung), penyediaan sarana pendidikan, dan pengembangan kapasitas lokal.