Kabupaten Jayawijaya Kaya Tanaman Obat
Selasa, 14 Desember 2010 10:03 WIB
Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua di Lembah Baliem pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut memiliki kekayaan hayati berupa tanaman obat yang telah ribuan tahun digunakan masyarakat Suku Dani dalam kehidupan sehari-hari.
Dosen Sekolah Tinggi ilmu Pertanian (STIPER) Santo Thomas Aquinos, Yunus Paelo, di Jayapura, Selasa mengatakan, banyak tanaman obat yang tumbuh di Wamena memiliki nilai medis yang tinggi dan dapat diolah menjadi obat yang berguna bagi manusia.
"Pengetahuan masyarakat Suku Dani tentang penggunaan tanaman obat ini sejalan dengan perkembangan budaya dalam hal pengobatan," katanya.
Menurut Yunus Paelo, beberapa tanaman obat tersebut bersifat endemik, hanya tumbuh di Wamena seperti Rhododendron macgregoriae sebagai antibakterial dan Myrmecodia aureospinosa yang diduga bisa menyembuhkan kanker dan penyakit lainnya.
Sementara itu, Pandanus conoideus atau pandan merah merupakan tanaman obat yang cukup populer di kalangan masyarakat luas karena sudah diolah dan diproduksi dalam bentuk cairan sehingga mudah dikonsumsi.
Tanaman yang dikenal pula dengan nama obat panacea ini menghasilkan 35,93 persen minyak per buah yang mengandung 79,92 persen asam oleik, 19,58 persen asam palmitoleat dan 0,48 persen asam stearat.
Sementara itu, Pandanus julianetti atau tuke mengandung 52,39 asam oleik, 44,90 persen asam palmitat, 0,19 persen asam stearit dan asam lainnya yang belum teridentifikasi.
Dari hasil penelitian, lanjut Yunus Paelo, terdapat lebih dari 70 jenis tanaman obat di Wamena, yang termasuk dalam 62 genera dan 37 famili. Kebanyakan tanaman itu dibudidayakan masyarakat dan beberapa masih tumbuh liar di hutan-hutan Wamena.
Tanaman obat budidaya misalnya hipere atau betatas yang berguna sebagai antibakterial, terungmili sebagai sumber vitamin, guyavas untuk obat diare, kebi untuk penambah darah, dan lain sebagainya.
Sedangkan tanaman obat yang masih tumbuh liar di antaranya mege atau Mucuna pruriens untuk penyakit parkinson, witar atau Solanum nigrum bisa menyembuhkan pencernaan, itanamuke atau Rhododendron macgregoriae sebagai antibakterial dan lain sebagainya.
Beberapa tanaman budidaya dapat dengan mudah ditemukan di pasar sebagai makanan sehari-hari bagi masyarakat Wamena.
Yunus Paelo berharap potensi tanaman obat yang terdapat di Wamena dapat dilestarikan, dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas agar manfaatnya bagi kehidupan manusia dapat lebih dirasakan.