Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku meminta kesediaan Kodam XVI/Pattimura untuk ikut membantu dan mendukung aparat kepolisian dalam mengamankan kawasan penambangan emas Gunung Botak di Pulau Buru guna menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.
"Belum lama ini kembali terjadi kasus kematian satu orang penambang di lokasi tersebut," kata anggota DPRD Maluku, Azis Hentihu di Ambon, Rabu.
Penjelasan legislator asal daerah pemilihan Kabupaten Buru dan Buru Selatan ini disampaikan saat bersama pimpinan DPRD maupun Fraksi serta komisi menerima kunjungan silaturahim Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Bambang Ismawan.
Mayjen TNI Bambang Ismawan yang baru menjabat Pangdam XVI/Pattimura menggantikan Mayjen TNI Jefry A. Rahawarin melakukan kunjungan silaturahim dan diterima Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury serta masing - masing Wakil Ketuanya, Effendy Latuconsina, Melkianus Sairdekut, dan Asis Sangkala.
Menurut Azis Hentihu, gabungan aparat keamanan antara TNI dan Polri akan semakin baik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di kawasan Gunung Botak.
"Konsekuensi pengamanan ini tentunya adalah masalah anggaran. Namun, gabungan aparat TNI dan Polri akan semakin memberikan jaminan keamanan agar orang tidak berani menerobos masuk lokasi tambang melalui jalur tersembunyi," ujarnya.
Sebab kawasan Gunung Botak sudah lama ditutup oleh pemerintah. Namun, sampai sekarang masih saja ada penambang yang masuk diam-diam untuk melakukan aktivitas penambangan.
"Di daerah itu ada penambang lokal yang umumnya merupakan masyarakat adat Buru. Begitu pun penambang dari luar daerah sehingga dikhawatirkan bisa berpotensi terjadinya tindakan kriminal," tandas Azis Hentihu.
DPRD Maluku minta Kodam XVI bantu amankan tambang emas di Gunung Botak, rawan kriminalitas
Rabu, 25 Agustus 2021 17:00 WIB