Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang maupun akomodasi lain di Maluku selama bulan Agustus 2021 mencapai sekitar 37 persen dan bergerak naik dibandingkan bulan sebelumnya.
"Tingkat penghunian kamar hotel berbintang di Maluku selama Agustus 2021 mencapai 37,11 persen atau naik 6,74 poin dibanding Juli 2021," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi di Ambon, Rabu.
Meski begitu, ia mengatakan jika dibandingkan dengan Agustus 2020 yang tercatat sebesar 42,29 persen, maka TPK hotel berbintang di Maluku mengalami penurunan 5,18 poin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, TPK akomodasi lain di Maluku selama Agustus 2021 mencapai 11,49 persen atau naik 0,88 poin dibading bulan Juli 2021.
Sedangkan jumlah tamu asing yang menginap di hotel bintang pada bulan Agustus 2021 sebanyak 276 orang, yang terdapat pada kelas hotel bintang empat. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, maka ada peningkatan sekitar 184,54 persen. Sedangkan pada akomodasi lainnya tidak terdapat tamu asing.
"Rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang di Maluku pada Agustus 2021 selama satu hari. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 tidak mengalami perubahan," katanya.
Baca juga: Travelling saat PPKM di Ambon, "brunch" di Sky Bar layak dicoba
Jumlah tamu domestik yang menginap di hotel bintang di Maluku pada Agustus 2021 sebanyak 6.087 orang atau meningkat sekitar 40,67 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021. Peningkatan jumlah tamu domestik yang menginap pada kelas hotel bintang terjadi pada seluruh kelas hotel bintang.
"Secara gabungan hotel bintang dan akomodasi lainnya, rata-rata lama menginap tamu domestik di Maluku bulan Agustus 2021 mencapai 2,16 hari atau turun 0,20 poin dibandingkan bulan Juli 2021, dan turun 0,29 poin dibandingkan Agustus 2020," ujarnya.
Sementara itu, pengelola hotel berbintang di Kota Ambon juga mengakui TPK hotel mulai meningkat dan hal tersebut cukup mengembirakan untuk iklim bisnis perhotelan di Ibukota Provinsi Maluku itu.
"Memang pada bulan Juli sampai pertengahan bulan Agustus masih minim tingkat hunian hotel, apalagi masih dalam penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level tiga jarang pengunjung yang datang dari luar daerah," kata GM Swiss-belHotel I Ketut Gunarta CHA.
Menurut dia, pengunjung hotel kini mulai datang dari luar daerah terutama setelah Ambon memasuki PPKM level 2. Kondisi juga membaik setelah pemerintah kembali mengizinkan kegiatan skala besar karena penanganan COVID-19 membaik dan jumlah kasus melandai.
Baca juga: VIDEO - Kuliner tradisional Maluku, bagaimana membuat Sagu Gula dengan kayu bakar dan oven batu
Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen dalam penerapan protokol kesehatan dengan baik sesuai dengan aturan.
"Kami berpatokan pada perubahan peningkatan penghuni kamar yang terjadi pada bulan September maka diharapkan pada bulan Oktober akan terjadi peningkatan yang lebih membaik lagi. Apalagi kalau nanti ada berbagai acara maupun kegiatan bertaraf nasional, sebagian besar hotel maupun akomodasi lainnya pasti akan terisi," demikian Ketut Gunarta.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Ambon, daerah tersebut kini berada dalam zona kuning atau penularan rendah COVID-19 dan capaian vaksinasi hingga awal Oktober sudah lebih dari 72 persen.
Baca juga: PHRI Maluku harap aturan PPKM dilonggarkan untuk industri perhotelan, begini penjelasannya