Ambon (ANTARA) - Bagi traveller yang hobi wisata kuliner di Kota Ambon, Maluku, jangan lagi sedih gara-gara banyak pembatasan di masa PPKM yang belum usai.
Sebabnya, Sky Bar kini menawarkan layanan "brunch" dengan konsep makan sepuasnya sambil menikmati panorama Ambon dari ketinggian.
"Layanan brunch kita baru diluncurkan hari ini," kata GM Swiss-BelHotel Ambon, I Ketut Gunarta di Ambon, Sabtu.
Lalu, apa sih "brunch" itu? Buat yang belum familiar, I Ketut Gunarta menjelaskan bahwa brunch adalah menyantap hidangan di antara waktu sarapan dan makan siang. Brunch sudah jadi budaya di Eropa dan Amerika.
"Untuk brunch kami menyediakan makanan sarapan yang dipadukan dengan makan siang, tapi menunya tidak terlalu berat," katanya.
Paket brunch di Sky Bar dibuka pada pukul 11.00 hingga 13.00 WIT. Harga paket ini dibandrol Rp95.000 per orang.
"Untuk bayi hingga anak usia 5 tahun gratis, sedangkan anak umur 6 sampai 12 tahun dikenakan setengah harga," ucapnya.
Baca juga: Sandiaga: Inovasi, adaptasi, kolaborasi kunci atasi perubahan besar sektor pariwisata
Sky Bar menyediakan menu brunch yang beragam, diantaranya seperti aneka pastry, dimsum, buah-buahan segar, puding, jus, gorengan, mie ayam dan nasi kuning.
Menurut ANTARA, menu Mie ayam dan dimsum punya rasa yang jempolan, dan disajikan dengan porsi kecil sehingga pas di perut. Selain itu, blueberry cheesecake juga sangat "recomended" sebagai makanan penutup.
Meski begitu, tidak ada ruginya menyicipi semua hidangan apalagi konsep yang disajikan adalah "all you can eat". Pengunjung juga tidak perlu risau karena manajemen Swiss-belHotel menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan sarung tangan plastik untuk mengambil makanan.
Terletak di lantai 11 Swiss-BelHotel Ambon, Sky Bar merupakan tempat yang ideal untuk bersantai di siang hari atau malam hari baik saat Anda sedang dalam perjalanan bisnis atau liburan. Dirancang untuk menawarkan suasana yang nyaman dan ramah, restoran ini menyajikan berbagai hidangan internasional dan lokal.
Baca juga: Tingkat hunian hotel berbintang Maluku naik dibandingkan awal pandemi, begini penjelasannya