Ambon (ANTARA) - Sebanyak 40 korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza) di Provinsi Maluku, Rabu, mendapat pelatihan keterampilan teknik otomotif mekanika sepeda motor yang digelar oleh Lembaga Pengabdian Pemuda Bangsa (LP2B).
LP2B yang merupakan institusi wajib lapor Kementerian Sosial bagi korban penyalahgunaan napza (KPN) di Maluku, menggelar pelatihan tersebut agar korban napza bisa lebih produktif saat kembali ke masyarakat dan menjauhi obat-obat terlarang, kata Direktur LP2B Maluku Madina Mansyur . Pelatihan Vokasional Service Motor itu melibatkan para montir Bengkel Awrel di Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Puluhan KPN berusia antara 16 hingga 29 tahun tersebut dilatih teknik otomotif jasa mekanika, berupa keterampilan memperbaiki sepeda motor, mulai dari mengganti ban, perawatan dan perbaikan mesin, mengidentifikasi jenis kerusakan dan komponennya hingga pemeliharaan dan perbaikan di bidang perbengkelan sepeda motor.
Direktur LP2B Maluku Madina Mansyur mengatakan 40 KPN yang dilatih teknik otomotif jasa mekanika sedang menjalani proses rehabilitasi sosial selama 60 hari, program pemulihan yang dijalankan di luar panti rehabilitasi. Sebelum dinyatakan sembuh, KPN diberi keterampilan agar mereka bisa kembali ke lingkungannya tanpa penyalahgunaan napza.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari dari Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kemensos yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan reisdensial. Kendati hanya 12 hari, kegiatan itu diharapkan bisa terus dikembangkan oleh para KPN sebagai bekal untuk menata kembali hidup mereka.
"Tujuannya agar mereka punya keahlian dan keterampilan yang bermanfaat untuk dikembangkan di kemudian hari. Meski hanya selama 12 hari, kami berharap pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk menata hidup tanpa penyalahgunaan napza," kata Madina.
Baca juga: Divonis penjara, terpidana narkoba Maya Talakua banding ke PT Ambon
Dikatakannya lagi, teknik otomotif jasa mekanika dipilih sebagai keterampilan utama yang diberikan kepada KPN, karena mereka merupakan anak-anak muda yang identik dengan otomotif dan rata-rata memiliki sepeda motor, sehingga akan lebih memacu semangat untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan.
40 KPN yang telah menjalani pelatihan otomotif akan kembali ditindaklanjuti melalui pelatihan susulan yang lebih spesifik di Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di bidang pelatihan kerja yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas).
"Hasil assessment kami, mereka semua lebih dominan ke otomotif maka pelatihannya disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. Tahun depan kami akan menindaklanjuti pelatihan bagi mereka bersama BLK agar kemampuan mereka lebih mahir lagi," kata Madina Mansyur.
Baca juga: OJK-BNN Maluku Sosialisasi Napza
40 korban napza di Maluku dapat pelatihan keterampilan otomotif
Rabu, 17 November 2021 18:45 WIB