Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) setempat menggelar pasar murah Ramadhan 1443 Hijriah di dua kecamatan di wilayah Provinsi Maluku itu.
"Pasar murah yang berlangsung dua hari sejak Jumat (1/4) di Kecamatan Bula dan Kecamatan Seram Timur, bertujuan meringankan beban masyarakat yang akan melaksanakan ibadah puasa," kata Kepala Dinas Koperindag SBT Adam Rumbalifar, dikonfirmasi dari Ambon, Sabtu.
Menurutnya, sebanyak 4.600 paket disiapkan untuk kegiatan pasar murah di dua kecamatan itu, yaitu 2.600 paket di kecamatan Bula dan sisanya 1.800 paket di Kecamatan Seram Timur yang dipusatkan di Kota Geser.
Baca juga: Disperindag Ambon laksanakan pasar murah songsong Ramadhan, ASN sering manfaatkan
Warga yang datang berbelanja adalah keluarga kurang mampu yang telah mendapatkan kupon dari Dinas Koperindag.
Setiap paket yang dijual di pasar murah tersebut berisi lima kg beras merek anggur, dua kg gula pasir, tepung terigu dua kg, dua liter minyak goreng serta susu dua kaleng.
Harga setiap paket kebutupan pokok di pasar murah itu pun berbeda. Di Kota Bula dijual seharga Rp135.000 per paket bagi warga yang menggunakan kopun, sedangkan tidak menggunakan kupon harus membayar Rp208.000 untuk setiap paketnya.
Baca juga: Maluku siapkan pasar murah cegah lonjakan harga jelang Ramadhan
Sedangkan di Kecamatan Seram Timur yang dipusatkan di Kota Geser warga pemegang kupon harus membayar Rp150.000 untuk satu paketnya, sedangkan tidak menggunakan kupon sebesar Rp230.000.
Menurut Adam, perbedaan harga jual paket kebutuhan pokok di Kota Bula dan Geser dikarenakan mempertimbangkan biaya transportasi.
"Khusus warga penerima kupon hanya membayar 60 persen dari harga normal karena 40 persen sisanya telah disubsidi oleh Pemkab SBT, sedangkan warga lain yang tidak mendapatkan kupon wajib membeli dengan harga normal," katanya.
Menurutnya, harga kebutuhan pokok di Kota Bula menjelang Bulan Suci Ramadhan meningkat 30 persen hingga 70 persen, sehingga mendorong banyak warga rela antri berjam-jam untuk memperoleh kupon agar dapat berbelanja di pasar murah yang hanya berlangsung dua hari itu.
Sejumlah warga mengaku rela antri lebih dari satu jam agar dapat membeli paket kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tersebut, karena jauh lebih murah dari harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar Gumumae di Kota Bula.
"Beras merek anggur kemasan lima kg saja di pasar Gumumae sudah Rp95.000 sedangkan di pasar murah ini hanya Rp60.000/karung," kata warga Bula Hamila Tianotak.
Hamila menyatakan gula pasir di pasar Gumumae seharga Rp20.000/kg, sedangkan di psar murah hanya dijual Rp10.000/kg, susu kental manis dijual di pasar murah Rp10.000 per kaleng dari harga normal Rp12.000 serta tepung terigu Rp9.000/kg dari harga normal Rp13.000
Begitu juga dengan minyak goreng hanya dijual Rp19.000/liter, sedangkan harga normal di pasar Gumumae saat ini Rp25.000/liter, itu pun stoknya terbatas.
"Pokoknya pasar murah ini sangat membantu kami karena rata-rata kebutuhan pokok di pasar murah ini lebih murah 30 persen hingga 40 persen dari harga normal," katanya.
Baca juga: Erick Thohir ajak BUMN bantu keluarga prasejahtera Kota Malang, begini penjelasannya