Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyebut, warga yang menjadi korban gempa 5,2 magnitudo pada pada 18 April di Kabupaten Halmahera Utara diimbau untuk mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
"Saat ini, tim BPBD Kabupaten Halut sementara melakukan pendataan dan mengimbau kepada warga terdampak untuk sementara agar tidak kembali ke rumah, dan bagi warga yang terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, sedangkan rumah warga yang mengalami rusak berat sementara mengungsi di rumah keluarga," kata Plh Kepala BPBD Malut, Fehby Alting di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, ada 10 desa terdampak gempa Halut 5,2 magnitudo yakni Kecamatan Galela Barat, Desa Ngidiho, Desa Makete, Desa Dokulamo, Desa Duma, Desa Kira, Kecamatan Galela Desa Barataku, Desa Simau, Desa Toweka, Desa Soasio dan Desa Pune dan luka ringan dua orang akibat tertimpah bangunan yang ambruk yakni Solofe Bahagia usia 50 tahun dan Fitrila Abdul 13 tahun.
Sedangkan, untuk kerusakan rumah rusak berat sebanyak 69 unit, rumah rusak sedang sebanyak 45 unit, rumah rusak ringan sebanyak 159 unit total sebanyak 273 rumah warga rusak berat dan ringan, ditambah satu unit tempat ibadah Desa Ngidiho rusak berat dan kerugian materiil sementara pendataan
Sehingga, BPBD saat ini tengah menyiapkan tempat ibadah darurat dan rumah tinggal sementara bagi warga yang rumahnya alami rusak berat.
"Saya mengajak kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Selain itu, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Sebelumnya, gempa Halut terjadi pada pada Senin (18/4) sekitar 12.04 WIT dan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km.
Informasi sementara Rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan dan sementara TRC BPBD Kabupaten Halut melakukan pendataan di TKB.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dihubungi sebelumnya, menyatakan gempa pada hari Senin tanggal 18 April 2022 berkekuatan Magnitudo 5.2 sekitar 12.04.58 WIT, namun tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km," ujarnya.
Baca juga: BPBD catat rumah rusak akibat gempa Halmahera Utara capai 137 unit, begini penjelasannya
Baca juga: Personel Kodim 1508/Tobelo bersihkan puing gempa di Halmahera Utara, kepedulian sosial
BPBD: Warga korban gempa Halmahera Utara mengungsi ke rumah keluarga
Rabu, 20 April 2022 15:06 WIB