Jakarta (ANTARA) - Di tengah semburat sinar fajar yang menggantung sebelum matahari merekah, tiba-tiba penulis mendapat kabar dari redaktur senior ekonomi LKBN Antara mengenai peristiwa kecelakaan.
Sang redaktur, Faisal Yunianto, mengabarkan mengenai kecelakaan yang terjadi pada Senin (20/6) malam. Korbannya tidak lain adalah Kepala Redaksi Ekonomi ANTARA, Royke Sinaga.
Kabar yang datang bak petir di siang bolong itu sangat mengejutkan. Setelah mencari konfirmasi di sana-sini, diketahui bahwa lelaki kelahiran Manado, 12 Juni 1966 itu dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan Depok, Jawa Barat, dekat dengan tempat tinggalnya.
Ketika tiba di rumah sakit, telah banyak karib kerabat dan rekan kerja yang juga berbondong-bondong menyambangi rumah sakit tempat beliau dirawat.
Salah satu yang tiba awal di rumah sakit adalah pewarta ekonomi Antara, Citro Atmoko. Menurut informasi yang diperoleh dari Citro, peristiwa nahas tersebut terjadi pada sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Kepala Dinas Pariwisata Maluku Marcus Pattinama wafat di Bandara Soetta, turut berduka
Saat malam itu, Bang Royke - demikian panggilan akrab dari pewarta desk ekonomi untuk beliau - setelah tiba di stasiun Depok Lama, berencana kembali ke rumahnya dengan ojek langganannya.
Namun di perjalanan menuju rumah yang letaknya relatif tidak terlalu jauh, ternyata di jalan yang berupa tikungan menurun ada sepeda motor yang mengerem mendadak.
Sontak, ojek langganan Bang Royke yang berada di belakang motor tersebut juga ikut mengerem mendadak, yang menyebabkan beliau terhempas ke jalan.
Di rumah sakit tempat Bang Royke dirawat, baik doa maupun harapan akan pemulihan beliau terus dideraskan oleh berbagai orang.
Namun nahas, setelah berjuang selama beberapa jam lamanya, Bang Royke menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (21/6) sekitar pukul 11.35 WIB.
Almarhum yang meninggalkan istri dan tiga anak itu dimakamkan di TPU Tirta Jaya, Kota Depok, Jawa Barat, pada Rabu (22/6) pagi.
Berjiwa Pemimpin
Salah satu pewarta yang sempat dibimbingnya selama bertahun-tahun di desk ekonomi, Hanni Sofia, menyatakan bahwa Bang Royke telah mengajari dirinya mengenai jiwa kepemimpinan.
"Beliau telah mengajari saya untuk menjadi seseorang yang bisa memimpin dengan hati, Bang Royke adalah panutan dan role model wartawan yang sebenarnya," kata Hanni.
Hanni mengemukakan Bang Royke berjiwa kepemimpinan sejati karena dapat membimbing anak buahnya dengan baik.
Menurut wanita berjilbab itu, Bang Royke selalu mendekati anak buahnya dengan cara-cara interpersonal sehingga bukan seperti atasan-bawahan, tetapi lebih seperti sesama sahabat.
Penulis, sebagai bawahan almarhum, juga merasakan mengenai jiwa kepemimpinan dari Bang Royke.
Sebagai juru kemudi desk ekonomi sejak 2018, beliau bisa menjadi teladan yang baik serta bisa membuat atmosfir kerja yang terbuka antar sesama anggota desk ekonomi.
Baca juga: Kadis Pariwisata Maluku Marcus Pattinama akan dimakamkan di Negeri Passo
Berdedikasi
Selain itu Bang Royke juga dalam rapat dengan beragam pihak dikenal aktif memberikan pendapat, terutama yang terkait dengan kinerja pemberitaan Antara.
Dengan demikian, lelaki berdarah Batak itu dikenal pula memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya.
Koordinator Liputan Politik LKBN Antara, M Arief Iskandar, mengisahkan dirinya masih bertemu dengan Bang Royke pada Senin malamnya beberapa jam sebelum kejadian.
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil mengikhlaskan kepergian Eril
Mereka membahas tentang sejumlah hal, antara lain mengenai Kursus Dasar Pewarta Khusus di mana almarhum menjabat sebagai Wali Kelas.
Arief yang mengenali Royke selama lebih dari satu dekade, menyatakan bahwa almarhum adalah sosok yang gigih mengayomi, serta berdedikasi terhadap pekerjaan dan profesinya.
"Kita kehilangan salah satu sosok yang berdedikasi tinggi," kata Arief Iskandar.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Munir juga menyatakan bahwa pada Senin (20/6) malam, tim redaksi yang tersisa di kantor hanya tiga orang termasuk dirinya dan Royke Sinaga.
Percakapan yang dibahas juga terkait dengan aspek pekerjaan. "Tidak ada firasat macam-macam," kata Akhmad Munir, dan menyatakan bahwa Royke terlihat bersemangat dalam membahas redaksi Antara.
Namun, manusia yang berencana, Tuhan pula akhirnya yang memutuskan. Sang juru kemudi desk ekonomi Antara itu ditakdirkan menghadap sang Khalik pada 21 Juni ini, meninggalkan jejak kepemimpinan dan dedikasi yang telah dibawanya sejak masuk kantor berita Indonesia ini pada tahun 1991.
Baca juga: Jenazah Buya Syafii Maarif akan dimakamkan di Kulon Progo, turut berduka