Ambon (ANTARA) - Jenazah Kepala Dinas Pariwisata Maluku Prof. Marcus Josef Pattinama, yang meninggal dunia di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Kota Tangerang pada Sabtu, 4 Juni 2022 pukul 22.29 WIB, akan dimakamkan di TPU Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
"Jenazah almarhum akan dimakamkan di Negeri Passo. Ini sesuai permintaan istrinya," kata Boy Hukunala salah seorang anggota keluarga almarhum yang dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Minggu.
Namun Boy mengaku belum mengetahui jadwal pemakaman jenazah Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon itu, karena masih dikoordinasikan dengan pihak keluarga besar almarhum.
Dia membenarkan jenazah kakak sepupunya itu akan tiba di Ambon pada Senin (6/6) pagi dengan penerbangan Batik Air. "Pemulangan jenazah dari Jakarta melalui bandara Soetta) Kota Tangerang ditangani oleh Pemprov Maluku dan akan tiba di Bandara Pattimura Ambon pukul 06.30 WIT dan akan dijemput oleh keluarga, pejabat Pemprov maupun pimpinan Unpatti," katanya.
Saat ini jenasah almarhum disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Pluit - Jakarta. Banyak warga Maluku yang datang melayat termasuk Gubernur Maluku Murad Ismail bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah pada Minggu sekitar pukul 11.20 WIT.
Kepala Badan Perhubung Provinsi Maluku di Jakarta, Syarif Indra Patta membenarkan Gubernur Murad datang melayat serta menyatakan belasungkawa dan dukacita yang mendalam kepada pihak keluarga, atas meninggalnya almarhum yang merupakan sahabat baik Murad semasa sekolah di SMA Negeri 2 Ambon.
Gubernur juga memerintahkan Syarif Indra Patta untuk mengurus seluruh proses pemulangan jenasah mendiang Markus yang akrab disapa Max dan keluarganya hingga tiba di Kota Ambon.
Baca juga: Kepala Dinas Pariwisata Maluku Marcus Pattinama wafat di Bandara Soetta, turut berduka
Syarif membenarkan almarhum yang mudah dikenali karena kerap memakai topi khas cowboy saat bertugas, baru selesai menemani Gubernur Murad bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) dan President Aron Flying Ship Ltd, Hyun Wook Cho, Kamis (2/6) lalu.
Perusahaan tersebut akan berinvestasi di Maluku di bidang transportasi udara yang juga mendukung sektor pariwisata.
"Pak Max baru selesai mendampingi Gubernur Maluku bertemu investor kapal terbang asal Korea, dan akan kembali ke Ambon," ujarnya.
Keberadaan almarhum di Bandara Soetta awalnya diketahui petugas bandara Suherman. Saksi sedang bertugas mengatur arus lalu lintas di gate 4 keberangkatan terminal 3. Ia mendapati korban dalam keadaan duduk mengalami kejang-kejang dan kemudian menghubungi petugas kesehatan terminal 3.
Setelah diberikan pertolongan dan dibawa ke kantor kesehatan pelabuhan kelas I dan diberikan pertolongan medis oleh dr. Tantie Nurlaelie, namun tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia sekitar jam 22.29 WIB yang disebabkan oleh Death On Arrival (DOA) Cardiac Arrest (henti jantung).
Hasil pemeriksaan dokter dikuatkan dengan dikeluarkan Surat Keterangan Kematian dengan Nomor: 2/VI/T3D / KKPSH/2022, tertanggal 04 Juni 2022.
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil mengikhlaskan kepergian Eril
Almarhum Max lahir di Ambon pada 1 Februari 1962 dan saat ini merupakan Guru Besar Ethnoecology pada Fakultas Pertanian Unpatti Ambon sejak 1 Februari 2010.
Mendiang menyelesaikan pendidikan di SD Kristen Belakang Soya A1 Ambon tahun 1975, SMP Negeri 2 Ambon (1977), SMA Negeri 2 Ambon (1980/1981), Sarjana (S-1) pada Fakultas Pertanian Unpatti Jurusan Budidaya Pertanian (1988), Program Pascasarjana (S-2) pada Université d’Orléans, Prancis (Bidang Ilmu Ethnobotanique, DEA ETES) (1998) dengan predikat "Bien" (Bagus).
Ia juga menyelesaikan program Pascasarjana (S-3) pada Ecole Doctorale MNHN Paris - Prancis (Bidang Ilmu Ethnoécologie) pada tahun 2005 dengan Predikat "Très honnorable avec la félicitatrion du jury" (sangat terhormat dengan ucapan selamat dari penilai).
Baca juga: Gubernur Maluku sampaikan belasungkawa wafatnya Kasdam XVI/Pattimura