Ternate (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyiapkan toko tani yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan dan sembako, yang dijual kepada masyarakat dengan harga murah untuk mengantisipasi lonjakan harga.
"Memang, masyarakat di Ternate memenuhi kebutuhan untuk pemenuhan pangan sangat bergantung dari daerah lain, sehingga keberadaan toko tani ini bisa menekan lonjakan harga," kata Kadis Ketahanan Pangan Kota Ternate, Sofyan Wahab di Ternate, Selasa.
Dia menyatakan, ketergantungan kebutuhan pokok di Ternate sangat tinggi, karena pasokan berasal dari daerah seperti Sulawesi maupun pulau Halmahera.
Sehingga, dengan keberadaan toko tani ini, bisa menekan dan melakukan stabilisasi pasokan harga dan kebutuhan pangan yang saat ini mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Menteri ESDM: Pemerintah masih bahas kenaikan harga Pertalite
Apalagi, kata Sofyan, kondisi cuaca dan gelombang laut yang sangat tidak menentu sangat pengaruhi kebutuhan harga pangan, karena sebagian besar stok kebutuhan pokok yang dipasok ke Kota Ternate berasal dari daerah lain.
Dirinya menyebut, stok yang dijual toko tani ini merupakan hasil petani lokal Ternate melakukan penanaman berbagai kebutuhan pokok dan sayur mayur dengan harga sangat terjangkau, sehingga bisa menekan lonjakan harga.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malut meminta agar pemerintah daerah dapat mengantisipasi naiknya harga pangan, menyusul banyaknya industri dan tenaga kerja yang berdatangan ke Malut.
Baca juga: BI minta Pemprov Malut antisipasi naiknya harga bahan pangan
Kepala Perwakilan BI Malut, Eko A Iriyanto menjelaskan, dengan adanya industri pertambangan yang begitu berkembang pesat dan bertambahnya tenaga kerja daerah lain masuk ke Ternate dan Malut, akan pengaruhi harga pangan, apalagi Ternate memiliki ketergantungan pangan sangat besar di daerah lain.
Dia menyatakan, persoalan pangan harus menjadi perhatian karena dikhawatirkan akan terjadi inflasi pangan yang sangat tinggi.
Olehnya itu, dirinya menyatakan, BI telah membangun kerjasama yang intensif dengan TPID berbagai daerah di Indonesia dan telah dilakukan peluncuran gerakan nasional pengendalian inflasi, bisa menekan kenaikan harga pangan yang tinggi.
Apalagi, biaya angkutan laut dan udara sebagian besar alami kenaikan, tentunya sangat berdampak pada harga pangan di Malut, apalagi daerah ini, terutama Kota Ternate untuk kebutuhan pangan masih bergantung di daerah lain.
"Kami akan bersinergi bersama pemerintah di daerah, terutama dalam melakukan pelatihan bagi petani lokal, agar bisa memberikan garapan hasil tani memuaskan, agar kebutuhan pangan bagi masyarakat bisa terpenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, mengakui, dalam beberapa bulan ini, pasokan berbagai komoditas pangan ke Ternate minim, akibat sejumlah daerah pemasok alami gagal panen.
Baca juga: Ekonom UGM usul naikkan harga Pertalite dan turunkan harga Pertamax, begini penjelasannya