Ambon (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Ambon meraih predikat rumah sakit berkomitmen terbaik dalam pelayanan masyarakat sewilayah Indonesia Timur.
Predikat ini diraih dalam pertemuan nasional (Pernas) fasilitas kesehatan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) seluruh Indonesia, pada 19 Oktober kemarin.
“Jadi tentang capaian yang diraih oleh rumah sakit Bhayangkara Ambon, kami mendapatkan predikat RS berkomitmen terbaik sewilayah Indonesia Timur,” kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, Kompol. Dr. Chandra Tanoeisan, di ruangannya, Ambon, Kamis.
Baca juga: BPJS Kesehatan hadapi tantangan peningkatan mutu layanan, begini penjelasannya
Ia mengatakan, predikat ini diberikan atas dasar beberapa kriteria yang indikatornya adalah kepuasan pelanggan pasien, ketersediaan fasilitas dan obat-obatan, penggunaan mobile jaminan kesehatan nasional (JKN), ketepatan klaim pasien, rawat jalan, maupun rawat inap.
“Pada intinya, sesuai dengan arahan Pak Kapolda Maluku, dan Pak Kabi Dokkes Maluku, kami menjalankan program ini sebaik mungkin, yang utamanya adalah memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat Maluku secara gratis, yang tertanggung BPJS,” katanya.
“Jadi semua pasien yang datang ke rumah sakit Bhayangkara ini, yang mempunyai kartu BPJS, kami bebaskan, tidak ada pembayaran satu rupiah pun yang kami tagihkan ke pasien yang tertanggung BPJS,” ia menambahkan.
Dr. Chandra melanjutkan, hal itu yang menjadi parameter utama yang dinilai oleh BPJS yang sudah beberapa kali mensurvei secara langsung maupun melalui telepon ke masing-masing pasien yang datang ke rumah sakit.
Baca juga: Inpres No 1/2022 amanatkan JKN-KIS sebagai syarat berbagai keperluan, Dirut BPJS Kesehatan: bukan untuk mempersulit
“Karena ternyata BPJS itu selain mereka mensurvei secara langsung, ada juga mereka secara tidak langsung yaitu melalui telepon ke masing-masing pasien yang datang ke rumah sakit, dan menanyakan kepuasan yang kita laksanakan di sini. Mungkin itu capaian kita yang kita raih,” ungkapnya.
Selain itu, rumah sakit Bhayangkara sejauh ini juga telah berupaya untuk pengadaan fasilitas seperti, hemodialisis dengan pembangunan gedung baru dua lantai dengan tujuh tempat tidur untuk hemodialisis kepada masyarakat Maluku
“Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa di Provinsi Maluku ini cuma ada satu saja rumah sakit yang menyediakan fasilitas hemodialisis, yaitu RS Haulussy, dan tidak ada kompetitor lain. Maka daripada itu kita mengambil terobosan, untuk membangun pusat hemodialisis,” sebut Dr. Chandra.
Ia juga mengaku, rumah sakit Bhayangkara selalu memberikan fasilitas obat-obatan yang tidak masuk dalam formularium nasional (Fornas) yang diberikan ke pasien BPJS.
“Jadi tidak terbatas pada obat-obat umum, tetapi kita kasikan obat-obat yang di luar Fornas, kita kasikan semua,” katanya.
Baca juga: Peserta JKN-KIS di Maluku 1,32 juta jiwa, begini penjelasannya
Dengan diraihnya predikat pelayanan masyarakat terbaik dari BPJS, Dr. Chandra mengaku, awal tahun 2023, akan merekrut sumber daya manusia (SDM) untuk pengadaan tenaga kerja kontrak.
“Memang kami di sini, SDMnya itu tidak sesuai dengan daftar susun kebutuhan personil. Tetapi kami tiap hari menyesuaikan dengan sistem manajemen, berusaha untuk menambah. Jadi tahun ini kami menambah ada 34 tenaga baru, tahun lalu juga ada 32, dan mungkin di tahun depan, di awal tahun kita akan rekrut untuk pengadaan tenaga kerja kontrak,” ucapnya.
Baca juga: Peserta JKN - KIS tetap dapat pelayanan saat libur lebaran