Ternate (ANTARA) - DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Maluku Utara (Malut) akan menyajikan hidangan sashimi dari sumber ikan lokal berupa makanan laut dengan kesegaran prima kepada para pengunjung Sail Tidore 2022.
"Makanan sashimi disajikan merupakan ikan mentah disajikan bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Biasanya makanan bahan ikan mentah itu disajikan di restoran besar, akan tetapi anda penikmat makanan khas Jepang yang disukai masyarakat Indonesia itu akan dijumpai saat pelaksanaan Sail Tidore nanti," kata Ketua Harian DPD Apindo Maluku Utara, Gazali Abdul Muthalib di Ternate, Sabtu.
Gazali Abdul Muthalib mengemukakan bahwa untuk penyediaan hidangan tersebut akan memanfaatkan kehadiran sejumlah UMKM, sekaligus sebagai bentuk promosi makanan Jepang yang diminati di Indonesia.
Baca juga: Pemprov Malut dorong pelaku UMKM berpartisipasi di Sail Tidore 2022
Apalagi, kata Gazali, potensi bahan baku ikan sangat melimpah di Malut yang terlihat dari kapasitas pabrik ikan tuna dan cakalang di kawasan Perikanan Bastiong Ternate untuk menyediakan makanan khas tersebut.
Selain itu, ujar dia, untuk bahan baku ikan yang akan dijadikan hidangan sashimi itu, tersedia setelah melakukan kerja sama dengan salah satu pengusaha pengekspor ikan tuna dan cakalang ke Jepang dan Amerika.
"Alhamdulillah ini kita kolaborasi dengan adalah satu pengusaha yang ekspor ikan tuna dan cakalang, tidak hanya itu ada produk ikan yang lain dengan memanfaatkan limbah ikan yang diekspor," katanya.
Baca juga: Kemenko Marves koordinasikan kesiapan Sail Tidore 2022, begini penjelasannya
Untuk bumbu Sashimi, kata Gazali akan disiapkan dua model, yakni penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi, serta ada juga bumbu kuah rujak. Pilihan menu ini disesuaikan dengan rasa dan kebiasaan orang Malut.
Sementara itu ketua DPD Aprindo Malut, Abdurahman Lahabato mengakui, ada kolaborasi pengusaha lokal terutama antara UMKM dengan pengusaha atau pengekspor ikan tuna dan cakalang di Ternate.
Mantan senator dua periode itu mengatakan, ada persoalan yang dihadapi salah satu pengusaha ikan di Ternate di mana kepala dan isi perut ikan cakalang dan tuna belum dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah.
"Jadi setiap mau ekspor ikan ke Jepang dan Amerika, setelah dibersihkan kepala dan perut dibuang begitu saja. Padahal hal ini masih dapat dibuat menjadi produk dan dijual salah satunya adalah sashimi," kata Abdurahman.
Baca juga: Menjual ragam wisata Maluku Utara lewat Sail Tidore 2022