Jakarta (ANTARA) - Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani meresmikan mulainya Piala Dunia 2022 pada Minggu dengan menyeru agar turnamen ini menjadi forum untuk "komunikasi beradab" setelah selama sepuluh tahun diselimuti kontroversi.
Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani menjadi pusat perhatian setelah atraksi tarian pembuka yang melibatkan pasir gurun yang berputar-putar, pedang dan bintang pop abad ke-21, yang semuanya berlangsung di sebuah stadion yang ditata bak tenda suku Badui.
Sang Emir sama sekali tidak menyingung kritik mengenai hak asasi dan korupsi kepada negaranya.
"Orang-orang dari berbagai ras, bangsa, keyakinan dan orientasi berkumpul di sini di Qatar dan megitari layar-layar di semua benua untuk berbagi momen menarik ini," kata dia kepada 60.000 penonton seperti dikutip AFP.
Disaksikan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dia menambahkan: "Insya allah kami akan mengikuti dunia, festival sepak bola besar di ruang terbuka ini untuk komunikasi yang manusiawi nan beradab."
Keluarga kerajaan Qatar dan para pemimpin FIFA berharap upacara spektakuler dan dimulainya sepak bola mengakhiri badai kritik terhadap persiapan Piala Dunia di negara itu.
Tetapi bahkan menjelang turnamen, Infantino memicu perdebatan dengan kritiknya terhadap Barat yang disebutnya "munafik" dan "rasis."
Upacara di stadion Al-Bayt yang merupakan salah satu dari tujuh yang dibangun khusus untuk Piala Dunia dengan biaya 6,5 miliar dolar AS menampilkan superstar Hollywood Morgan Freeman yang menyapa semua orang dengan selamat datang semuanya.
Setelah pesta kembang api melanda stadion, Infantino menyambut 32 negara yang tampil dalam turnamen ini.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar resmi mulai