Ambon (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif memerintahkan semua polres jajaran mengecek dan menangani dampak gempa berkekuatan M7,5 yang terjadi pada Selasa dini hari.
"Secara umum masih aman, tapi kami terus berkoordinasi dengan wilayah, dan tidak ada korban jiwa ya sampai sejauh tadi," kata Kapolda Maluku di Mapolda Maluku di Ambon, Selasa.
Dari laporan sementara yang diterima, Kapolda mengaku, terdapat satu korban luka ringan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, serta sejumlah rumah warga yang mengalami rusak ringan dan berat.
Baca juga: BPBD sebut KKT dan Maluku Barat Daya paling terdampak gempa tektonik M7,9
"Saya sudah perintahkan Kapolres untuk menyiagakan satuan-satuan untuk mengantisipasi bencana tersebut. Mari kita berdoa semua semoga tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Selain Polres Tanimbar, Kapolda mengaku saat ini semua Polres sedang melakukan pengecekan di lapangan. Mereka turun bersama TNI dan instansi terkait.
"Saya juga sudah perintahkan semua Kapolres untuk mengecek dan mengantisipasi dampak dari gempa tersebut di daerah masing-masing," katanya.
Menurutnya, Polri selalu siap dalam menghadapi bencana alam. Personel Polri akan mendatangi lokasi-lokasi terdampak gempa untuk melayani masyarakat.
"Kami siap untuk nanti datang ke lokasi walaupun itu hanya kerugian materi, tapi Polres sudah bergerak untuk memonitor di polsek-polsek wilayah. Saat ini TNI dan Polri sedang melakukan pendataan, dan mudah-mudahan kita doakan semua tidak ada hal-hal yang menonjol," harapnya.
Baca juga: Gempa magnitudo 7,9 menyebabkan kerusakan rumah penduduk di Maluku Barat Daya
Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam menghadapi bencana alam. Warga diminta untuk proaktif dalam mengikuti informasi-informasi resmi dari BMKG, maupun BPBD.
"Saya kira memang Indonesia ini kan ‘ring of fire’ ya, jadi kita harus tanggap bencana, kita harus beradaptasi dan menyesuaikan bahwa daerah kita memang potensi gempa. Sehingga kita harus proaktif mengikuti informasi dari BMKG, dan mudah-mudahan tidak ada lagi gempa yang menyusul dan kita sudah siagakan satuan-satuan tanggap siap di lapangan," terang Kapolda.
Diberitakan, Wilayah Maluku mengalami gempa yang masuk dalam kategori merusak dengan magnitudo 7,9 di pantai utara Maluku Barat Daya pada Selasa pukul 02.47 WIT.
Dini hari tadi, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara seiring dengan adanya gempa magnitudo 7,9 pada Selasa pukul 02.47 WIT tersebut.
Kemudian, pada pukul 5.43 WIT, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami tersebut dinyatakan telah berakhir.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pengakhiran peringatan dini tersebut didasarkan pada standar perhitungan waktu kedatangan tsunami hingga dua jam setelah peristiwa gempa.
Selain itu, melalui pemantauan kenaikan titik muka air laut di empat titik dipastikan tidak terjadi kenaikan secara signifikan.
Baca juga: BNPB laporkan gempa Maluku terasa hingga di 11 daerah NTT