Puluhan warga yang menamakan diri Tim Peduli Negeri dan Masyarakat Adat Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin siang, menggelar aksi di Kantor Gubernur Maluku, menolak pelantikan Jhon Saleh Ohorella sebagai Raja Negeri Tulehu periode 2011-2016."Kami meminta Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, segera menyurati Bupati Maluku Tengah, Abddulah Tuasikal, untuk membatalkan proses pelantikan Jhon Saleh Ohorella sebagai Raja Negeri Tulehu, karena proses pemilihannya tidak sesuai dengan aturan adat setempat, " kata koordinator pendemo, Hasan Ohorella saat berorasi.Jhon Saleh Ohorella dijadwalkan akan dilantik sebagai Raja Tulehu oleh Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal, Selasa (29/3).Hasan Ohorella menilai penetapan Jhon Ohorella sebagai Raja terpilih oleh Saniri Nageri (Dewan Adat) Tulehu tidak sesuai adat Negeri setempat maupun Perda No.32 Tahun 2006."Pemilihan seseorang menjadi Raja harus sesuai dengan aturan adat istiadat Negeri setempat, maupun peraturan daerah. Yang terjadi Saniri Negeri hanya mengajukan satu nama tanpa melalui proses pemilihan oleh masyarakat," ujarnya.Ia mensinyalir, Gubernur Ralahalu telah melakukan intervensi terhadap Pemkab Malteng agar mempercepat proses pelantikan Jhon Saleh Ohorella sebagai Raja.Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Maluku, Piet Norimarna, mengatakan proses pelantikan Raja Tulehu merupakan kewenangan Pemkab Malteng dan tidak ada intervensi dari Gubernur Ralahalu."Tidak benar Gubernur melakukan intervensi.Yang benar adalah Gubernur memberi saran dan petunjuk kepada Pemkab Maluku Tengah berdasarkan surat yang di sampaikan oleh Bupati Abdullah Tuasikal," kata Norimarna, saat berdialog dengan perwakilan pendemo.Norimarna juga berharap Pemkab Malteng dapat menyelesaikan persoalan ini dengan arif dan bijaksana, sehingga tidak menimbulkan berbagai persoalan yang dapat menggangu situasi dan keamanan yang semakin kondusif di daerah ini."Kami berharap Pemkab Maluku Tengah bisa menyelesaikan persoalan ini secara arif dan bijaksana sehingga proses pelantikan dapat berlangsung dengan aman," kata Norimarna.Sebelumnya Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal mengaku Pemkab setempat akan dinilai melanggar ketentuan perundang-undangan jika tetap memaksakan diri melantik John Saleh Ohorella sebagai Raja Negeri Tulehu.Tuasikal mengatakan, Saniri Negeri Tulehu awalnya telah menetapkan empat orang sebagai calon Raja.Rencana pelantikan Jhon Saleh Ohorella tersebut sebelumnya dijadwalkan awal Maret lalu namun terpaksa dibatalkan dengan alasan berbagai persyaratan belum dilengkapi oleh Saniri Negeri Tulheu.Pembatalan tersebut mengundang reaksi warga setempat dengan melakukan aksi pemblokiran di kilometer 24 Negeri setempat meneyebabkan arus transportasi menuju kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) dan Maluku Tengah lumpuh total.
Tim Peduli Adat Tolak Pelantikan Raja Tulehu
Senin, 28 Maret 2011 14:42 WIB