Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan jajarannya agar jamaah calon haji lanjut usia (lansia) mendapatkan pelayanan khusus dan maksimal, mengingat akan ada sekitar 62 ribu lansia yang berangkat haji tahun ini.
"Tanpa mengurangi pelayanan jamaah haji lainnya, saya minta supaya jamaah haji terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal," ujar Menag Yaqut dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menag Yaqut mengatakan kebutuhan jamaah lansia pasti berbeda dibanding dengan jamaah yang usianya lebih muda. Oleh karenanya, perlu diperhatikan dengan detail dan seksama.
"Di beberapa daerah, ada jamaah yang usianya di atas 100 tahun. Bisa bayangkan usia di atas seratus tahun, makanannya saja harus diperhatikan, itu baru makanan," kata dia.
Baca juga: Menag optimistis Indonesia bisa berangkatkan jamaah haji tahun 2022, ini alasannya
Ia menyadari bahwa hal tersebut tidak mudah. Namun sebagai pelayan masyarakat, Kemenag harus tetap memberikan pelayanan terbaik guna memberikan kenyamanan dan kelancaran beribadah bagi jamaah haji.
Menag pun menjelaskan bahwa kunci dalam pelayanan yang baik terdapat pada petugas yang melayani. Artinya, rekrutmen petugas menjadi kunci pelaksanaan ibadah haji ramah lansia dan berkeadilan.
"Petugas ini penting untuk dipastikan benar-benar melalui uji kompetensi. Kalau tidak kompeten tidak usah berangkat," kata dia.
Setelah proses rekrutmen yang baik, Menag meminta para petugas mendapatkan pelatihan khusus, terutama guna melayani para jamaah lansia.
"Saya mendapat laporan, bahwa para petugas akan disekolahkan. Semoga itu bisa dilaksanakan dengan baik, terutama agar jamaah haji lansia ini benar-benar mendapatkan pelayanan terbaik," ujar Menag Yaqut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag ingatkan jajaran agar jamaah lansia dapat pelayanan khusus