Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mengatakan pada Februari 2023 Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 5,64 persen dengan penyumbang terbesar adalah sektor transportasi.
"Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 5,64 persen dengan IHK 115,85 terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan oleh peningkatan indeks harga pada 10 kelompok pengeluaran yakni tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 16,07 persen, dan terendah pada kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,98 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi di Ambon, Jumat.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,94 persen.
Ia menyampaikan lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi Februari 2023 di Kota Ambon yakni bensin 1 persen, angkutan udara 0,5 persen, rokok kretek filter 0,4 persen, rokok putih 0,4 persen, dan tukang bukan mandor 0,3 persen.
Sedangkan lima komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan deflasi Februari 2023 di Kota Ambon yakni tarif angkutan udara 0,4 persen, cabai rawit 0,3 persen, tomat 0,07 persen, kangkung 0,05 persen, dan lemon 0,04persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) (Februari 2023 terhadap Januari 2023 ) Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,61 persen.
Sedangkan inflasi year to date (ytd) (Februari 2023 terhadap Desember 2022) Kota Ambon mengalami deflasi sebesar -0,82 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2023 secara umum menunjukan peningkatan, berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan tahun dasar (2018=100), Kota Ambon pada Februari 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 5,64 persen dengan IHK sebesar 115,85.
Pada Februari 2023 BPS mencapai Inflasi year on year tertinggi terjadi di Kota Kotabaru yang mengalami inflasi sebesar 7,88 persen dengan IHK 120,04, dan inflasi terendah terjadi di Kota Waingapu yang mengalami inflasi sebesar 3,57 persen dengan IHK 112,74.