Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Uta membangun Kampung KB melalui dukungan Dinas Pariwisata dengan program eco edu wisata sebagai intervensi dan inovasi mendukung skenario penurunan stunting di kabupaten itu.
"Programnya berupa bantuan rumah layak huni, intervensi Laduni untuk ibu hamil dan calon pengantin, MOU dengan dinas pariwisata untuk eco edu wisata serta MOU dengan Kemenag Halmahera Barat mengenai calon pengantin," kata Kepala Dinas Organisasi Perangkat Daerah bidang KB Halmahera Barat Novelheins Sakalaty dihubungi, Sabtu.
Dia menyatakan, sasaran program yang dilakukan yaitu penghapusan kemiskinan ekstrim dan stunting. Perlu dijaga keberlangsungan program-program ini siapa pun presidennya.
Ada dua indikator terkait kependudukan yaitu Total Fertility Rate (TFR) dan ASFR. TFR mencerminkan seorang wanita selama hidupnya melahirkan anak. Sekarang TFR sudah terjaga dengan baik.
"TFR Halmahera Barat sudah terencana dengan baik. BKKBN mempunyai program Bangga Kencana. Resesi seks dan childfree belum mengancam Indonesia. Hak-hak atas perempuan harus dijaga. ASFR kita masih tinggi diartikan sebagai ada perempuan yg berumur 15 sampai dengan 19 tahun per seribu wanita. ASFR Halmahera Barat lumayan tinggi di angka 37.6 persen. Usia pernikahan dini yg tinggi dapat berdampak pada kematian ibu dan anak dan ancaman stunting jika anak lahir," ujarnya.
Sedangkan, untuk angka perceraian di Indonesia masih tinggi sehingga bisa mengganggu kualitas SDM. Oleh karena itu berdasarkan Inpres Nomor 3 Kami cukup berhasil menjalankan amanah Presiden yang keberhasilan sudah cukup bagus dalam menyasar keluarga berencana.
Kampung KB dimaknai gotong royong semua pihak untuk mengajak semua OPD KB. Titip anggaran DAK BOKB buat Pemda Kabupaten Halmahera Barat dimanfaatkan dengan baik
Tidak hanya itu, Kepala dinas OPD KB Halmahera Barat menyampaikan gambaran Kabupaten Halmahera Barat dan masalah penyebab 6 desa lokus orang tua hebat. Satu Kampung KB dan lima desa wisata.
Ia mengucapkan, terima kasih kepada Bupati Halmahera Barat James Uang dan jajarannya dan dalam capaian penurunan stunting di Halmahera Barat.
"Halmahera Barat banyak melakukan program inovasi. Saya mengerti Tidak mudah menurunkan angka stunting, di nasional saja penurunanya hanya 3 persen tetapi Halmahera Barat berhasil menurunkan 6 persen," katanya.
Sementara itu, Deputi Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN RI Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng mengapresiasi visi Kabupaten Halmahera Barat yaitu Halmahera Barat sehat termasuk dalam menangani stunting. Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Halmahera Barat mengalami penurunan stunting pada tahun 2022 sebanyak 6 persen. Berbagai intervensi dilakukan demi menurunkan angka stunting yg ada di Halmahera Barat
"Terdapat 16 kampung kb, 12 plkb, 528 TPK di Halmahera Barat. Selain mengembangkan kampung KB, kami membuat mou desa eco edu wisata dalam rangka percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Halmahera Barat bangun kampung KB lewat eduwisata
Sabtu, 18 Maret 2023 18:57 WIB