"Jika ada korban kecelakaan di laut akan dievakuasi menggunakan kapal ambulans ini menuju darat," ujar Kabekangdam XVI/Pattimura Kolonel CBA Parlin Hamonangan dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan kapal ambulans tersebut merupakan modifikasi dari Kapal Kompi Motor Cepat (KMC) Ton Plus yang semula digunakan untuk pergeseran pasukan dan patroli di perairan Maluku dengan kapasitas 40 orang.
Setelah dimodifikasi menjadi kapal ambulans, maka kapasitasnya menjadi 30 orang. Kursi yang sebelumnya digunakan sebagai tempat duduk diubah menjadi tempat tidur untuk pasien yang akan dievakuasi.
Selayaknya ambulans di darat, kapal ini dilengkapi dengan lampu "rotary" yang menandakan kendaraan darurat sehingga kapal lain maupun orang di sekitar perairan yang melihat bisa memberikan prioritas pada jalur pelayarannya.
Menurutnya, inovasi tersebut muncul lantaran melihat letak geografis Maluku yang dikelilingi lautan, sementara proses evakuasi pasien antarpulau selalu menjadi kendala kesehatan di provinsi itu.
"Ini sangat efektif untuk evakuasi korban kecelakaan di laut, leluasa bermanuver, dan dapat memperpendek jarak menuju ke rumah sakit," jelasnya.
Kapal ambulans ini akan digunakan untuk mendukung peningkatan pembangunan Zona Integritas Satuan Wilayah Tertib Reformasi Birokrasi (WTRB).
"Semua inovasi yang kami miliki ini untuk mendukung pembangunan Zona Integritas Satuan Wilayah Tertib Reformasi Birokrasi," kata dia.
