Ambon (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengapresiasi rencana kunjungan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi di Maluku pada 15 - 18 Oktober 2011.
"Kunjungan Dubes Antonio yang dijadwalkan tiba di Ambon pada 15 Oktober nanti strategis untuk pencitraan ibu kota provinsi Maluku pascakonflik antarwarga 11 September 2011," kata Louhenapessy, di Ambon, Senin.
Wali Kota menyatakan kehadiran Dubes di Ambon, Saumlaki dan Larat, Kabupaten Maluku Tenggara Barat pasti telah mempertimbangkan stabilitas keamanan semakin kondusif yang mendapat masukan dari Keuskupan Amboina sehingga disambut positif.
"Pemkot Ambon berkepentingan dengan kehadiran Dubes Antonio yang pastinya meyakinkan dunia internasional bahwa insiden yang terjadi pada 11 September 2011 itu bukan konflik SARA," tegasnya.
Insiden tersebut, katanya, hanya memanfaatkan simbol-simbol agama dibarengi pesan singkat (SMS) provokatif yang oknum tertentu dengan kepentingan Ambon maupun Maluku secara umum kembali konflik sebagaimana pada 1999.
"Jujur, mengatasi insiden 11 September 2011 dimotivasi jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur yang dibingkai budaya 'Pela- Gandong', didukung kesadaran masyarakat yang menyadari konflik hanyalah meninggalkan penderitaan berkepanjangan," kata Wali Kota.
Selama di Ambon Dubes Vatikan akan mengunjungi Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STAPK) dan Seminari Tinggi Franciskus Xaverius sekaligus memimpin Misa Mulia untuk pemberkatan STPAK dan Seminari Tinggi Franciskus Xaverius sebagai salah satu pusat pengembangan pendidikan Katholik di Maluku.
Sedangkan saat berkunjung ke Saumlaki, Dubes akan bertemu umat Katolik di Desa Sifnana, Lauran dan Saumlaki, dan kemudian menggunakan kapal cepat menuju Larat untuk memimpin misa peringatan 100 tahun masuknya agama Katholik di kecamatan tersebut.
Dubes Vatikan juga akan mengunjungi monumen Kristus Raja di Saumlaki, memimpin misa Syukur Mulia 100 tahun masuknya Gereja Katolik dan menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Provinsi Maluku.