Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 25,90 dolar AS atau 1,30 persen menjadi ditutup pada 1.969,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.000,50 dolar AS dan terendah di 1.966,50 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 13,40 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.995,50 dolar AS pada Kamis (1/6/2023), setelah terkerek 5,0 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.982,10 dolar AS pada Rabu (31/5/2023), dan terangkat 14,00 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.977,10 dolar AS pada Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Harga emas melonjak untuk hari keempat beruntun, dipicu pelemahan dolar AS
Untuk minggu ini, kontrak emas bulan depan di Comex membukukan pengembalian 1,3 persen, kenaikan mingguan pertama dalam sekitar sebulan.
Emas menjalani minggu yang positif meskipun dolar naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, karena para pedagang valas bereaksi terhadap pengesahan Senat untuk kesepakatan plafon utang yang selanjutnya hanya membutuhkan tanda tangan Presiden Joe Biden untuk diundangkan.
Baca juga: Harga emas melonjak di tengah ketidakpastian negosiasi utang dan inflasi AS
Ketenagakerjaan AS pada Mei yang lebih kuat dari yang diperkirakan menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin perlu berbuat lebih banyak untuk menjinakkan inflasi. Namun, kenaikan tingkat pengangguran pada Mei bertindak untuk mengaburkan prospek seputar pergerakan suku bunga selanjutnya dari Federal Reserve.
Para analis pasar berpendapat bahwa indeks harga konsumen AS pada pertengahan Juni berpotensi menawarkan sinyal yang lebih kuat tentang keputusan Fed pada pertemuan kebijakan moneternya bulan ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli menyusut 24 sen atau 1,0 persen, menjadi ditutup pada 23,747 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli berkurang 6,60 dolar AS atau 0,65 persen, menjadi menetap pada 1.003,50 dolar AS per ounce.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas jatuh tertekan data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan