Jakarta (ANTARA) - Aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda menyebabkan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,0 di bagian wilayah Maluku pada Minggu pukul 07.25 WIB, kata pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa menurut hasil analisis BMKG episenter gempa bumi itu berada di koordinat 6,92 Lintang Selatan dan 130,47 Bujur Timur.
Menurut dia, pusat gempa bumi tersebut berada di laut sekira 149 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 118 km.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, ia mengatakan, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun," katanya.
Ia menyampaikan bahwa gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Saumlaki pada skala intensitas II MMI, getarannya dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi yang terjadi di bagian Laut Banda tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 07.45 WIB tidak ada aktivitas gempa bumi susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,0 pada Minggu pukul 07.25 WIB di bagian wilayah Maluku.
Daryono mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda picu gempa dengan magnitudo 6,0