Jayapura (Antara Maluku) - Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Wempi Wetipo, meresmikan Monumen Yubilium 50 tahun masuknya ajaran/gereja Katolik masuk di kabupaten dengan ibukota Wamena itu, Minggu.
Pantauan koresponden ANTARA Jayapura dari Wesaput, Wamena, lokasi monument Yubilium, peresmian monumen dilakukan usai pemberkatan oleh Uskup Agung Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM yang dilanjutkan dengan ibadah.
Kepada pers bupati Wempi Wetipo mengatakan, monument tersebut sebagai bentuk peringatan masuknya gereja Katolik di Jayawijaya, dan bagaimana para misionaris Katolik di masa lalu dengan berbagai tantangan berusaha menyebarkan Injil.
"Ini agar kita semua, terutama umat Katolik kini dan di masa depan, akan terus mengenang bagaimana sejarah masa lalu masuknya gereja Katolik di Jayawijaya," katanya.
Menurut Wempi Wetipo, Monumen Yubilium 50 tahun masuknya ajaran/gereja Katolik itu, jangan hanya menjadi symbol saja, melainkan sarana penguatan iman kristiani, dalam berbagai aspek kehidupan, terutama ajaran-ajaran mengenai hidup bersaudara antara semua orang.
"Apalagi tak ada ajaran agama manapun, yang menentang hidup rukun dan damai," paparnya.
Dia tambahkan, pembangunan monumen itu, sekaligus sebagai bentuk menunjukan kerukunan hidup beragama yang sangat baik tercipta di kabupaten Jayawijaya selama ini, dimana tak pernah ada sikap saling bertentangan antara sesame umat beragama manapun, tapi sebaliknya.
Uskup Agung Jayapura, Mgr Leo Laba Ladjar OFM menyatakan, kemeriahan acara peresmian monumen yang dihadiri semua denominasi gereja dan umat beragama lainnya, menjadi lambang persaudaraan semua pihak.
"Dan kepada semua masyarakat Papua, kita semua adalah keluarga yang harus selalu hidup dalam kerukunan iman yang sama. Jangan sampai terpecah belah hanya karena nafsu dan keserakahan," paparnya.