Ambon (Antara Maluku) - Sebuah kapal motor milik Pemerintah Kabupaten MalukuBarat Daya (MBD) seharga Rp2,3 miliar karam di tepi pantai Kisar sejak pekan lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten MBD John Tangkuman belum dapat dikonfirmasi terkait dengan kasus itu, namun Direktur PT Kaluwedo, Benjamin Noak yang dihubungi dari Ambon, Jumat, membenarkan kalau kapal tersebut sudah karam di tepi pantai Pulau Kisar.
"Kapal berbodi kayu ini dibeli dari sebuah perusahan galangan kapal Banjarmasin dan diserahkan kepada kami untuk dikelola. Akan tetapi, belum lagi dioperasikan, kapalnya sudah kandas," katanya.
Menurut Noak, kapal yang diberi nama KM Kaluwedo ini rencananya akan dioperasikan untuk melayani masyarakat yang akan menyeberang dari Kisar, ibu kota sementara Kabupaten MBD ke pulau-pulau lainnya di wilayah tersebut.
Namun, penyerahan kapal dari pemkab ke BUMD sejak 20 April 2012 juga tidak dilengkapi selembar pun surat-surat dokumen kapal sehingga jadi kendala tersendiri untuk mengoperasikannya.
"Dokumen kapal maupun gambar denah kapal sendiri sampai sekarang tidak ada, padahal surat-surat ini sangat penting untuk proses pengurusan izin operasi," katanya.
Kapal tersebut dibeli dari Pemkab MBD pada masa Angki Renyaan masih menjabat pelaksana tugas bupati dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 senilai Rp1,3 miiar dan DAK 2011 Rp1 miliar.
Sangat terbatasnya sarana infrastruktur dasar bidang perhubungan laut ini membuat pemkab setempat mengambil kebijakan melakukan pembelian kapal untuk pelayaran antarpulau di kawasan MBD. Namun sayangnya, barang yang dibeli bukanlah kapal baru dan berbodi besi.