Ambon (ANTARA) -
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Ambon memberikan layanan perizinan dan pengawasan impor beras Bulog dari Vietnam.
"Layanan perizinan dan pengawasan bagi kapal yang mengangkut barang impor beras dari Vietnam milik Bulog langsung dilayani Bea Cukai Ambon," kata Kepala KPPBC Ambon, Teddy Laksmana, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, terhitung sejak tanggal 4- 15 Agustus 2023 Bea Cukai Ambon telah menugaskan tim untuk melakukan pengawasan dan pelayanan.
Proses pengawasan impor ini dilakukan terhadap barang impor berupa Vietnam White Rice 5 PCT dan 7 PCT Max Broken From 2023 Crop (Beras) yang dibongkar langsung di Pelabuhan Yos Sudarso kemudian ditimbun di gudang Bulog kawasan Halong Kota Ambon.
Total muatan yang dibongkar sebanyak 95.000 bags atau 4.750 ton. Dari segi penerimaan, importasi beras ini menghasilkan penerimaan pajak dalam rangka impor sebesar Rp1,069 miliar dan Bea Masuk Rp2,137 miliar.
Dengan adanya importasi beras dari Vietnam ini harapannya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Ambon.
Bea Cukai Ambon berkomitmen akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik demi kelancaran proses ekspor impor di wilayah Maluku.
"Kami tetap memberikan pelayanan ekspor 24 jam selama tujuh hari dalam seminggu sebagai wujud pelayanan optimal kepada pengguna jasa khususnya eksportir di Maluku," katanya.
Pimpinan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Saldi Aldrin menyatakan, Bulog Maluku memasok sebanyak 4.750 ton beras Vietnam guna memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat di Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon.
Beras impor dari Vietnam yang masuk merupakan jenis medium plus yang setelah proses pembongkaran akan disimpan di gudang Bulog kawasan Halong.
Selain ada pasokan beras impor dari Vietnam, tetapi juga menerima pasokan dari Surabaya, kita telah salurkan 1.200 ton, sedangkan pasokan 4.750 ton yang ada akan kita perkuat untuk Kota Ambon
Masuknya beras impor Vietnam diharapkan dapat menjaga kestabilan harga dan mencegah terjadinya inflasi di Kota Ambon.