ASITA: Turis Asing Akan Saksikan Sail Banda
Kamis, 8 Juli 2010 11:27 WIB
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Maluku, Tonny Tomasoa, mengatakan, turis asing dari sejumlah negara akan menyaksikan Sail Banda yang akan berlangsung mulai 24 JUli - 17 Agustus 2010.
"Kami dari agen perjalanan wisata telah dikonfirmasi para turis asing untuk berkunjung ke Maluku guna menyaksikan kegiatan bahari bertaraf internasional ini, yang puncaknya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Ambon, 3 Agustus nanti," katanya kepada ANTARA di Ambon, Kamis.
Tomasoa mengakui jumlah turis asing relatif masih kecil yang mengkonfirmasi untuk menyaksikan Sail Banda , tapi minimal tujuan dari kegiatan dalam rangka mempromosikan potensi wisata bahari Maluku, sekaligus meyakinkan dunia internasional bahwa daerah ini benar - benar aman semakin menunjukkan perkembangan menggembirakan.
"Terpenting kesiapan sarana dan prasarana pariwisata didukung kesadaran masyarakat untuk menyukseskan Sail Banda agar para peserta dan tamu kegiatan tersebut, termasuk turis asing yang menyaksikan acara bahari itu tertarik sehingga sekembalinya ke negaranya bisa menyosialisasikan bahwa pesona wisata Maluku benar - benar menarik untuk dikunjungi," ujarnya.
Tomasoa yang juga pengelola Daya Patal Tour and Travel di Ambon mengatakan di Ambon saat ini terdapat sejumlah hotel berbintang seperti Aston di pantai Natsepa, Desa Suli dan Swiss Bel Hotel di pusat Kota Ambon sehingga akomodasi semakin terjamin.
Begitu pun Garuda Indonesia telah menerbangi bandara internasional Pattimura Ambon dari Jakarta dengan transit di Makassar, Sulsel dan Surabaya, Jawa Timur.
Sedangkan penerbangan ke Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara serta Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru terjamin dengan pengoperasian pesawat Wings berkapasitas 42 - 62 tempat duduk (seat).
Khusus untuk Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Barat Daya, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru dan Buru Selatan tersedia kapal cepat dan kapal motor penyeberangan (kmp) yang berlayar setiap hari.
"Jadi Sail Banda ini harus dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi pariwisata Maluku karena program ini di dunia internasional relatif terbatas," kata Tomasoa.
Dia juga menginginkan Maluku masuk program destinasi pariwisata sehingga pembangunan sarana dan prasarana penunjang bisa optimal direalisasikan pemerintah Indonesia.
"Program tersebut akan mendorong percepatan pengembangan pariwisata Maluku sehingga menjadi daerah tujuan wisata dari turis asing dengan jumlah besar yang berdampak terhadap sektor lain," ujar Tonny Tomasoa.
Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata hanya menetapkan delapan objek wisata di delapan provinsi dalam program pengembangan destinasi 2010-2014.
Kedelapan objek wisata tersebut adalah, Tanjung Lesung (Banten), Raja Ampat (Papua
Barat), Weh Sabang (Nanggroe Aceh Darusalam), Togean dan Tomini ( Sulteng). Objek wisata lainnya, Wakatobi (Sultra), Banda (Maluku), Tanjung Puting (Kalteng), dan Derawan (Kaltim).