Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon mendorong para pedagang Pasar Mardika mengoptimalkan digital marketing dan mengubah pemasaran konvensional menjadi daring.
Wakil Ketua DPRD Ambon, Rustam Latupono mengatakan digital marketing saat ini perlu dipahami pedagang tradisional agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi.
“Pedagang tradisional justru harus memahami digital marketing karena sekarang semua serba teknologi. Maksudnya agar bisa memasarkan dagangan mereka melalui daring,” kata Rustam, di Ambon, Senin.
Menurutnya, digital marketing penting untuk mengembangkan usahanya, bahkan dinilai efektif karena akan mudah menyasar pasar yang lebih luas.
“Kita bisa lihat dengan banyaknya aplikasi belanja daring. Ada Shopee, Lazada, Tokopedia dan masih banyak lagi. Selain itu, bisa dipasarkan melalui media sosial masing-masing, seperti Tiktok dan Facebook,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Ambon dukung Pemkot jadi pengelola gedung baru Pasar Mardika
Karena itu, ia juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon agar dapat memfasilitasi para pedagang tradisional dengan menggelar pelatihan digital marketing.
“Pemkot juga harus bisa memfasilitasi mereka. Apa lagi kita tahu sekarang semua orang sudah menggunakan telepon genggam, jadi itu bisa dimanfaatkan,” ucap Rustam.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena sudah pernah membuka pelatihan digital marketing bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Bodewin mengatakan hasil evaluasi Pemkot Ambon, pelaku usaha terus berkembang dalam situasi apa pun termasuk pandemi COVID-19.
Sehingga, pihaknya terus berupaya agar dapat meningkatkan dan memberikan ruang yang cukup untuk memfasilitasi para pelaku usaha terus tumbuh, berkembang dan bisa bersaing baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
“Itu sebagai upaya-upaya kita dalam membantu pelaku-pelaku UMKM,” ucapnya.
Baca juga: DPRD Ambon meminta pemkot gencar beri pelatihan wirausaha bagi warga