Ambon (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media menggelar agenda Temu Seni Musik yang berlangsung 2- 8 November 2023 di Kota Ambon, Maluku.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, di Ambon, Jumat, mengatakan Temu Seni Musik merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Festival Indonesia Bertutur 2024 yang diikuti 18 praktisi seni muda dari ranah seni pertunjukan kontemporer yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air.
"Para praktisi seni meliputi bidang tari, teater monolog, fotografi, dan musik. Dalam rentang waktu satu minggu, para peserta akan mengikuti program dengan kerangka berupa laboratorium seni," katanya.
Program Temu Seni Musik bertujuan menjangkau kreativitas anak muda dan ajang bertukar pikiran para pegiat seni tanah Air untuk lebih memperkuat kolaborasi antar sesama pelaku seni.
"Temu Seni Musik yang diadakan di Ambon ini bisa menjadi wadah para pelaku seni dalam berbagi pengetahuan antara satu dengan yang lain. Praktik baik seperti ini tentu akan menjadi modal yang bagus untuk memajukan kebudayaan, khususnya di tengah arus industri kreatif yang semakin maju," katanya.
Mahendra berharap rangkaian kegiatan Temu Seni Musik dapat menjadi inspirasi, sekaligus memperkenalkan Kota Ambon sebagai kota musik yang telah ditetapkan UNESCO.
"Saya berharap kegiatan ini bisa menginspirasi banyak masyarakat, tak cuma yang memiliki ketertarikan di bidang kebudayaan, namun juga masyarakat secara keseluruhan, sekaligus mempromosikan Kota Ambon sebagai kota musik," katanya.
Para peserta akan melakukan pertukaran metode, diskusi, kunjungan budaya ke Desa Maestro Tahuri dan kunjungan situs ke Benteng Amsterdam, sekaligus mengadakan presentasi publik untuk warga Ambon.
Direktur Artistik Kemendikbudristek Melati Suryodarmo menambahkan kegiatan Temu Seni Musik diekspresikan lewat semboyan "Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan" dengan mengambil Subak sebagai inspirasi dasar untuk dikembangkan sebagai daya cipta kreatif Bangsa Indonesia.
Kegiatan ini juga mengajak para pelaku seni untuk mengangkat pengetahuan lokal yang berkaitan dengan sumber pangan dan kehidupan agraris di seluruh wilayah Tanah Air.
Harmoni dalam nilai hubungan antara manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta, seperti nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana, kata dia, menjadi inspirasi untuk memperhatikan keseimbangan kehidupan masyarakat, alam, dan spiritual dalam kenyataan kehidupan saat ini.
Para peserta Temu Seni Musik 2023 dipilih berdasarkan rekam jejak kekaryaan dan antusiasme yang tinggi untuk bertemu serta berbagi pengalaman dan metode praktik guna menguatkan ekosistem seni yang mandiri dan jejaring berkesenian di Tanah Air.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Temu Seni Musik ajang berbagi ilmu para pelaku seni