Ambon (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Maluku dan Maluku Utara menyebutkan stok beras yang tersedia bertambah menjadi 10.500 ton dengan masuknya beras impor asal Vietnam sebanyak 4.750 ton.
"Kami punya stok beras 5.500 ton dan masuk lagi impor beras dari Vietnam pada Sabtu (9/12) malam nanti sebanyak 4.750 ton sehingga stok bertambah menjadi 10.500 ton," kata Manajer Suplai Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Arwiyati Ridwan di Ambon, Jumat.
Penjelasan Arwiyati disampaikan dalam rapat Komisi II DPRD Maluku dipimpin Ketua Komisi II DPRD Maluku Johan John Lewerissa.
Menurut dia, selama ini menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Natal dan tahun baru, Bulog bersinergi dengan Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon melaksanakan operasi pasar.
Operasi pasar diadakan di beberapa kecamatan di Kota Ambon untuk menjamin harga beras tetap terjaga dan semua lapisan masyarakat dapat membeli bahan pokok itu dengan harga terjangkau.
Baca juga: Bulog Maluku-Malut salurkan 1.800 ton beras bantuan pangan tahap tiga
"Di samping operasi pasar, kami juga memberikan pelayanan kepada toko yang bermitra dengan Bulog," ujarnya.
Dikatakan, dari stok beras yang tersedia di Bulog saat ini menjadi jaminan untuk ketahanan pangan antara tiga hingga empat bulan ke depan.
Selain stok beras, ada juga persediaan gula 113 ton, sementara minyak goreng masih kosong sejak tiga bulan terakhir namun saat ini dalam proses pemesanan dan dijadwalkan pekan depan sudah tiba.
Ketua Komisi II DPRD Maluku Johan John Lewerissa mengingatkan Bulog agar secepatnya memproses pemesanan minyak goreng untuk memenuhi permintaan pasar terutama menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kami juga mengimbau warga untuk tetap tenang karena persediaan aneka bahan kebutuhan pokok terjamin," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Maluku-Malut sebut stok beras bertambah menjadi 10.500 ton
Bulog Maluku-Malut sebut stok beras bertambah menjadi 10.500 ton
Sabtu, 9 Desember 2023 6:56 WIB