Vaksinasi Rabies di Ambon Terkendala
Senin, 12 Juli 2010 19:06 WIB
Vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, dan kera, di Kota Ambon, Provinsi Maluku, masih terkendala keterbatasan stok karena sebagian vaksin yang tersimpan di laboratorium Balai Pertanian Desa Passo, Kecamatan Baguala, rusak.
"Pemadaman listrik di Kota Ambon sejak 2009 mengakibatkan sebagian stok vaksin yang tersimpan di labolatorium rusak," kata Sekertaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Ambon, Lusi Izaak, di Ambon, Senin.
Dikemukakan, vaksin yang digunakan saat ini merupakan stok kiriman pemerintah pusat tahun 2003. Dan, hingga saat ini belum ada pengiriman vaksin baru, padahal Kota Ambon termasuk daerah rawan penularan penyakit rabies.
Namun, kata dia, vaksin yang dikirim pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku, kemudian diteruskan ke kabupaten/kota itu cepat rusak karena tidak didukung dengan alat pendingin yang memadai.
Karena keterbatasan stok, pihaknya hanya melakukan vaksinasi rabies secara massal setahun sekali, yakni pada bulan Juli. "Itu pun belum terlayani seluruhnya karena kami masih menemui kendala seperti masa subur hewan," katanya.
Guna mengantisipasi keterbatasan vaksin di labolatorium, pihaknya mengimbau masyarakat setempat--melalui kepala kelurahan/kepala desa, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dan rumah-rumah ibadah--untuk mengurung hewan peliharaannya agar mereka tidak tertular penyakit berbahaya itu.
"Kami sudah menurunkan petugas ke lokasi untuk memvaksinasi terhadap hewan peliharaan serta mengimbau pemiliknya untuk mengawasi dan mengikat hewan peliharaan mereka," ujarnya.
Menyingung "International Sail Banda 2010", dia mengatakan pihaknya berusaha melakukan pencegahan dini terhadap penularan penyakit itu agar tidak menggangu keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Ibu kota Provinsi Maluku ini.
Dia lantas menyebutkan sejumlah wilayah di kota itu yang rentan penyakit anjing gila, antara lain Passo dan Lateri, Kecamatan Baguala; Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe; dan Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan vaksinasi untuk mengantisipasi jumlah korban gigitan anjing gila seperti yang terjadi pekan lalu di kawasan Kayu Putih, Kecamatan Sirimau, dengan korban 10 orang.