Ambon (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Ambon menyalurkan modal usaha senilai Rp200 miliar kepada 62 ribu nasabah pada 2024.
"Pada 2023 kami menyalurkan modal usaha sebesar Rp183 miliar kepada 53 ribu nasabah, pada 2024 kami menargetkan penambahan 10 ribu nasabah baru," kata Pimpinan PT PNM Cabang Ambon Taufiq Marsuki di Ambon, Senin.
Ia menyampaikan modal usaha yang disalurkan merupakan pembiayaan ultra mikro dengan menyasar ibu-ibu prasejahtera, yang memiliki pendapatan per kapita keluarga lebih kecil dari Rp800 ribu per bulan.
Dia menjelaskan berdasarkan data yang kita memiliki ada 89 ribu orang yang menjadi target sasaran untuk diberikan pembiayaan guna meningkatkan ekonomi keluarga.
"Saat ini ada 51 ribu, atau sekitar 50 persen yang sudah dijadikan nasabah yaitu ibu-ibu lewat program Mekaar," ujarnya.
Karena itu menurut dia kehadiran PNM di daerah ini membantu pemerintah untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Maluku, karena target pembiayaan adalah ibu-ibu pra sejahtera, dengan tingkat perkapita di bawah Rp800 ribu.
"Hal ini berpengaruh terhadap dalam mengurangi kemiskinan di tingkat keluarga, apalagi nasabah kita ini 100 persen adalah ibu-ibu," kata dia.
Ia mengatakan para kaum ibu ini juga merupakan sumber pendapatan baru untuk keluarganya. Dari pada tinggal di rumah, dikasih modal, walaupun belum punya usaha apa, nanti dua minggu kemudian dilihat lagi, apakah sudah punya usaha.
Dia mengatakan, pembiayaan ultramikro posisinya adalah masih di bawah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendapatan perkapita lebih kecil dari Rp800 ribu, dan plafon pembiayaan antara Rp3 juta sampai 10 juta, dengan pengembalian dua persen.
Menurutnya, ibu-ibu ini cukup disiplin dalam membayar kembali angsurannya, walaupun ada juga yang tersendat karena dalam usahanya gagal.
"Karena itu, 2024 ini diupayakan untuk diturunkan di bawah dua persen, minimal 1,8 persen. pastinya dengan proses analisis kredit yang baik, maka risiko yang timbul juga akan lebih kecil," katanya.
PT PNM Ambon salurkan bantuan modal usaha Rp200 miliar pada 2024
Senin, 22 Januari 2024 15:50 WIB