Jakarta (ANTARA) -
IHSG dibuka melemah 8,78 poin atau 0,12 persen ke posisi 7.148,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,79 poin atau 0,29 persen ke posisi 959,12.
"Pergerakan IHSG ditopang oleh saham Big Banks yang telah rilis laporan keuangan tahun buku 2023. IHSG hari ini (30/01) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.090- 7.190,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.
Dari mancanegara, pekan ini pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga The Fed yang diproyeksikan masih menahan suku bunga di level 5,25-5,5 persen.
The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (30/01) dan Rabu (31/01) waktu AS.
Dari dalam negeri, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus bekerja sama untuk mengendalikan inflasi berada pada targetnya sebesar 1,5-3,5 persen pada 2024.
Sinergi kuat antara pemerintah dan BI dilakukan dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID ) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di mana hasilnya inflasi pada 2023 sesuai target sebesar 2,61 persen yoy, atau turun dibandingkan 2022 sebesar 5,51 persen yoy.
Dari Asia, data awal PMI manufaktur Jepang pada Januari 2024 di level 48. Meskipun naik dari bulan sebelumnya sebesar 47,9, namun masih tercatat di zona kontraksi dalam 8 bulan beruntun akibat minimnya output produksi dan jumlah pesanan baru.
Sementara itu, bursa Wall Street mengalami kenaikan cukup signifikan di saat musim rilis laporan keuangan, Indeks S&P 500 dan Dow Jones catatkan rekor tertinggi, sedangkan Nasdaq melampaui nilai tertingginya dalam 52 minggu terakhir.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 80,80 poin atau 0,22 persen ke 36.107,69, Indeks Hang Seng melemah 290,32 poin atau 1,81 persen ke 15.786,92, Indeks Shanghai melemah 16,65 poin atau 0,58 persen ke 2.867,71, dan indeks Straits Times menguat 9,69 poin atau 0,31 persen ke posisi 3.150,00.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang menguat jelang rilis suku bunga The Fed