Sepaku, Kaltim (ANTARA) - Indonesia baru saja sukses mengukir sejarah menyelenggarakan pemilihan umum atau pemilu pertama di ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara.
Di tengah percepatan pembangunan konstruksi Ibu Kota Nusantara (IKN), gelaran 5 tahunan pemilu memang harus tetap berlangsung.
Ishan (45) -- pekerja konstruksi IKN yang saat ini sedang membangun Kantor Presiden Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) -- bersama rombongan pekerja lainnya berjalan menuju TPS 901 sebagai TPS lokasi khusus di IKN.
Jam pada waktu itu menunjukkan pukul 10.15 WITA.
Baginya, pesta demokrasi 5 tahunan ini tak boleh dilewatkan. Sebagai warga negara Indonesia (WNI), ia mempunyai hak untuk memilih calon pemimpinnya ke depan.
Pria asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, itu mengaku merasa terhormat menjadi salah seorang pemilih yang berkesempatan melaksanakan pencoblosan pertama di IKN sebagai ibu kota baru.
Setelah melakukan pencoblosan, seperti biasa ia mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta ungu sebagai penanda bahwa dirinya telah berpartisipasi dalam proses demokrasi itu.
Teriknya Matahari waktu itu tak menghalangi Ishan untuk berbincang sejenak bersama wartawan ANTARA.
Ia mengaku terhormat menjadi salah seorang pemilih pertama di Nusantara sekaligus senang dapat menyalurkan suaranya untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang mendukung visi misinya.
Menurut dia, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah sosok pemimpin yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Itu yang mendasari nuraninya untuk memilih salah satu dari tiga pasangan calon.
“Harapannya ya, kita minta mereka (pemimpin baru) untuk memberi ruang bagi orang-orang bawah, dapat memberi lapangan pekerjaan,” kata Ishan.
Di TPS 901, Ishan tercatat dalam daftar pemilih tetap (DTP) karena dirinya telah lama mendaftar sebagai pemilih.
Karena berasal dari luar pulau, proses pengurusan status domisilinya sebagai DTP dilakukan secara daring serta diiringi bantuan teknis dari penyelenggara pemilu dan perusahaan masing-masing.
Walaupun hanya dapat memilih calon presiden dan calon wakil presiden tanpa bisa memilih anggota legislatif, ia menunjukkan antusiasme untuk menggunakan haknya sebagai warga negara.
Adapun di TPS lokasi khusus IKN, ada dua TPS, yakni TPS 901 dan TPS 902. Kedua TPS itu merupakan TPS yang terdekat dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
TPS lokasi khusus tersebut berlokasi di Rest Area Nusantara, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku.
Selain masyarakat lokal, TPS ini juga disediakan untuk para pekerja luar kota yang tengah membangun IKN.
Di TPS khusus, ada total 315 pemilih yang tercatat. Di TPS 901, tercatat total 195 pemilih yang terdiri dari 179 DPT dan 16 DPTb. Sedangkan TPS 902 tercatat total 120 pemilih yang terdiri dari 117 DPT dan 3 DPTb.
Hingga 9 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat sebanyak 3.266 pekerja IKN telah terdaftar sebagai DPT.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tiga kecamatan yang mencakup Kecamatan Penajam, Sepaku, dan Waru. Sementara jumlah DPT di luar pekerja IKN tercatat sebanyak 4.614 DPT.
Keberlanjutan IKN
Bagi Ishan dan beberapa pekerja lain, pembangunan IKN menjadi gebrakan besar sekaligus monumental Pemerintah yang patut didukung.
“Semoga pembangunan berlanjut seperti yang diharapkan. Menurut saya itu bagus karena bisa untuk meningkatkan lingkungan di Kalimantan Timur dan Indonesia,” kata Ishan.
Antusiasme yang sama juga diungkapkan Willy, pekerja IKN asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia antusias dalam pemilu kali ini mengingat ia menjadi salah seorang pemilih yang melakukan pencoblosan di ibu kota baru.
Perantau yang bekerja sebagai staf di Bidang Building Information Modelling untuk proyek kantor Kementerian Sekretariat Negara di IKN itu tercatat dalam DPT.
Menurut dia, Pemerintah telah memfasilitasi para pekerja IKN untuk menyalurkan hak suaranya.
Hal itu dilakukan melalui sosialisasi kepada masing-masing perusahaan, untuk disampaikan kepada para pekerja.
Mengingat bahwa ini merupakan momentum pemilu pertama yang berbarengan dengan percepatan pembangunan IKN, Ketua Bawaslu Kabupaten PPU Mohammad Khazin mengatakan persiapan pemilu kali ini tak luput dari beberapa tantangan atas potensi kecurangan di TPS.
Dua TPS lokasi khusus IKN menjadi salah contoh tempat yang memerlukan pengawasan lebih. Pasalnya, banyaknya pekerja IKN yang berasal dari luar Kalimantan, yang menyebabkan potensi penggunaan hak pilih tidak sesuai.
"Yang akan menggunakan hak pilihnya di IKN itu kan rata-rata adalah orang baru, tidak semuanya kenal. Bahkan pengawas TPS pun yang kami tempatkan di situ, tidak mengenali siapa saja pekerja yang di situ (IKN). Kemudian (pekerja IKN) menggunakan hak pilihnya, jadi itu kemudian agak sulit melakukan mitigasi orang-orang yang benar-benar mempunyai hak pilihnya," jelas Khazin.
Oleh karena itu, sejak 2023, KPUD PPU sudah gencar mengadakan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan di kawasan IKN untuk mendorong para pekerjanya mengikuti Pemilu 2024 sesuai dengan asas yang berlaku, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).
Kendati demikian, pengawasan ekstra dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, diperlukan demi berlangsungnya Pemilu 2024 yang jurdil.
TPS prioritas
Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Achmad Jaka Santos Adiwijaya menyuarakan hak pilihnya di TPS 902. Ia telah resmi menjadi penduduk Kecamatan Sepaku.
OIKN bersama Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), KPUD PPU, Panwaslu PPU, TNI, POLRI, dan Manajemen Konstruksi Induk (MKI) IKN telah bekerja sama untuk memfasilitasi para pekerja IKN untuk dapat menggunakan hak pilihnya.
OIKN turut membantu memberikan sosialisasi tata cara dan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) pada perusahaan di wilayah IKN untuk disampaikan kepada pekerja yang sedang membangun IKN.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Penajam Paser Utara, Irwan Syahwana, juga menyatakan bahwa Pemilu 2024 di wilayah Sepaku telah dipersiapkan secara maksimal.
Pihaknya saling berkoordinasi serta menyosialisasikan pemilu kepada calon pemilih terutama para pekerja IKN.
Pemilu 2024 begitu spesial bagi masyarakat Kabupaten PPU mengingat menjadi momentum awal pesta demokrasi di ibu kota baru negara.
Untuk itu, Pemkab PPU bersama dengan jajaran KPU Kabupaten PPU, Bawaslu PPU, dan Otorita IKN menyediakan TPS lokasi khusus untuk para pekerja IKN.
“TPS lokasi khusus menjadi prioritas karena ini kan Ibu Kota Negara. Kami di sini tadi melihat, dari pagi, berjalan dengan sangat aman dan nyaman. Tidak ada hambatan berarti,” ujarnya.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten PPU mencatat total pemilih di Kecamatan Sepaku sejumlah 28.640 orang.
Terlepas dari inisiatif dan upaya masing-masing penyelenggara pemilu, kesuksesan pemilu juga terletak pada partisipasi rakyat.
Dari desa terpencil hingga perkotaan antusiasme warga untuk memilih menciptakan momentum yang membanggakan.
Mereka datang dengan tekad bahwa suara mereka memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan bangsa.
Secara keseluruhan, ini merupakan pemilu yang memperkuat ikatan demokrasi antara Pemerintah dan rakyat, menegaskan bahwa kekuatan sejati sebuah negara terletak pada suara warganya.
Sebagai negara yang baru saja menetapkan ibu kota baru, kesuksesan pemilu ini memberikan pesan kuat bahwa perpindahan pusat pemerintahan tidak menyurutkan semangat berdemokrasi.
Suksesnya pemilu ini menegaskan kedewasaan politik dan kesiapan infrastruktur negara dalam menjawab tantangan demokrasi.
Antusiasme menyambut pemilu pertama di Ibu Kota baru
Oleh Bayu Saputra Kamis, 15 Februari 2024 12:08 WIB