Malra (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara menggelar peringatan Isra Miraj di Masjid Raya Al -Huda Langgur (19/2).
Penjabat Bupati Malra, Jasmono dalam sambutannya menyampaikan, Isra Mi`raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjalanan sejarah Rasulullah dan umat Islam.
"Saya mengajak kita semua untuk memetik makna Isra' Mi'raj dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan membangun kehidupan bermasyarakat yang bermartabat, demi terwujudkan Maluku Tenggara Sejahtera," ujar Jasmono.
Menurut Jasmono, Isra' Mi'raj tidak hanya transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah.
:Dan transformasi sosial, mengajak kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan, dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan," kata dia.
"Saya mengajak para ulama, tokoh masyarakat, para intelektual, beserta seluruh jajaran pemerintahan, beserta segenap komponen masyarakat untuk ikut bersama-sama membangun Maluku Tenggara dengan penuh keikhlasan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan masyarakat dan generasi yang akan datang," katanya.
Esensi Isra' Mi'raj juga mendorong untuk meningkatkan solidaritas umat dalam menjaga dan memelihara harmoni dalam kehidupan. Kehidupan yang inklusif dan tidak eksklusif, harmonis dan serasi dalam bangsa yang majemuk.
"Mari singkirkan sifat yang saling memfitnah, menyalahkan, saling mencela, saling mengejek, dan merasa diri yang paling baik. Sebaliknya, mari kita bangun kebersamaan, kita bangun kerukunan, kita bangun toleransi, dan kita bangun rasa saling percaya," katanya.
Pj Bupati katakan, berbagai dinamika di tahun politik sudah dilalui bersama. Rakyat Indonesia sudah menunaikan hak pilihnya masing-masing. Para simpatisan, pendukung, tim sukses sudah bekerja maksimal.
"Apapun hasilnya, bila semua tahapan dilalui dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku, maka apapun hasilnya harus diterima," katanya.
Di sinil kata Jasmono, sikap kedewasaan demokrasi diuji. Semua pihak harus legowo bila calon yang dipilih belum ditakdirkan menjadi pemimpin saat ini. Kita juga harus ikhlas dan menjauhi sikap-sikap yang tak pantas.
"Saatnya kita menyatu kembali. Dalam konteks kebangsaan. Kepentingan kita adalah menjaga negeri ini tetap utuh. Dan keutuhan tersebut dapat diwujudkan oleh rakyatnya yang selalu mencintai persatuan, mencintai perdamaian, dan mencintai persaudaraan," pungkasnya. (DS).