Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kesepakatan mengenai divestasi saham PT Vale Indonesia kepada Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID akan ditandatangani pada Senin (26/2).
“Penandatanganan itu mudah-mudahan Senin jam 4 sore,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa.
Selain Erick Thohir, penandatanganan tersebut juga akan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Nah, kalau jam empat sudah tanda tangan, soal berapa angkanya, ayo kita omongin di situ. Saya tidak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company,” ujar Erick ketika ditanya mengenai angka kesepakatan divestasi saham Vale.
Baca juga: Menteri BUMN: Program Mekaar bukti keberpihakan pemerintah pada UMKM
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir mengatakan bahwa dalam jajaran direksi PT Vale Indonesia pasti akan ada perwakilan dari pemerintah, sebab pemerintah merupakan pemegang saham Vale terbesar, yakni 34 persen, dan sisanya dipegang oleh publik.
Erick Thohir menegaskan bahwa yang terpenting bagi pemerintah adalah ketika Vale menjadi bagian dari ekosistem Indonesia.
“Kami akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat,” ujar Erick.
Menurut Erick, hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik. Ia merujuk pada pengalamannya ketika mendatangi salah satu pameran mobil berskala internasional, yakni Indonesia International Motor Show.
“Saya lihat permintaan akan mobil listrik sangat meningkat. Belum dilaporkan berapa persennya, saya nggak tahu, tapi sangat meningkat,” kata Erick.
Melihat tren tersebut, Erick Thohir meyakini bahwa peningkatan minat masyarakat terhadap mobil listrik merupakan momentum yang tepat untuk melakukan hilirisasi.“Ya, ini menjadi sebuah momentum. Itu yang saya lihat,” kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir minta BUMN buat layanan kesehatan mental dan "daycare"
Sebelumnya, kesepakatan awal (head of agreement/HoA) terkait dengan divestasi saham Vale Indonesia sebesar 14 persen telah ditandatangani.
Penandatanganan itu dilakukan di sela-sela Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2023 di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).
"Iya, head of agreement-nya di San Fransisco. Harusnya minggu ini selesai urusan yang di APEC, jadi dalam momen APEC ini ditandatangani," ungkap Arifin pada November 2023.
Pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20 persen, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.
Pemerintah perlu meningkatkan kepemilikan saham di Vale melalui divestasi pemegang saham lain, seiring dengan masa operasi dan kontrak Vale Indonesia yang akan berakhir pada 28 Desember 2025.
Divestasi Vale dilakukan demi kepentingan nasional seiring dengan rencana hilirisasi dan industrialisasi yang dilakukan pemerintah.
Divestasi juga menjadi syarat bagi Vale untuk bisa memperpanjang kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan (IUP).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Erick sebut kesepakatan divestasi Vale akan resmi pekan depan
Menteri BUMN sebut kesepakatan divestasi Vale akan resmi pekan depan
Selasa, 20 Februari 2024 15:03 WIB