Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) menyiapkan operasi penyakit masyarakat (pekat) menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 H (2024) guna untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi potensi gangguan kamtibmas.
Kapolda Maluku Utara melalui Kabid Humas AKBP Bambang Suharyono di Ternate, Rabu, menegaskan komitmen pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melaksanakan Operasi Pekat Kie Raha selama 10 hari, yakni 1-10 Maret 2024.
Operasi Pekat Kie Raha merupakan langkah preventif yang dijalankan oleh pihak kepolisian untuk memastikan situasi keamanan selama Ramadhan tetap terkendali.
Selain itu, tujuannya adalah untuk mencegah potensi gangguan kamtibmas yang mungkin timbul, sehingga umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tentram.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dengan kepolisian dalam menjaga keamanan selama Ramadhan.
"Kami mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dan tenteram selama bulan suci ini," pungkasnya.
Baca juga: Polda Malut ajak masyarakat berperan aktif laporkan peredaran narkoba
Sementara itu, di tempat terpisah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Ternate, akan melakukan berbagai terobosan guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako), terutama saat menjelang Ramadhan nanti.
Ketua TPID Kota Ternate, Rizal Marsaoly dihubungi mengatakan, pihaknya merespon setiap perkembangan berbagai harga sembako, karena kebutuhan masyarakat terutama menjelang bulan suci Ramadhan sangat meningkat.
"Tentunya, dengan kebutuhan masyarakat cukup meningkat, akan pengaruhi harga di pasaran, sehingga TPID akan terus melakukan pengawasan dan antisipasi terutama untuk distribusi kebutuhan pokok dari pemasok maupun distributor," ujarnya.
Sebab, potensi lonjakan harga kebutuhan pokok seiring dengan momentum bulan Ramadhan dipastikan meningkat, sehingga ada upaya intervensi agar dilakukan kenaikan kebutuhan pokok di momentum Ramadhan nanti.
Selain itu, mahalnya harga sembako di Ternate maupun daerah lainnya di provinsi ini arena sebagian besar pemasok dari luar daerah.
Sehingga, ini menjadi upaya TPID mengantisipasi kenaikan harga, apalagi, mahalnya harga bahan pokok akibat dipasok dari luar daerah yang membutuh biaya transportasi cukup tinggi dan hal tersebut yang mengakibatkan inflasi di Malut relatif tinggi.
Baca juga: Polda Malut gelar apel konsolidasi evaluasi pengamanan pemilu