Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ambon dan Indonesia Urban Water Sanitation dan Hygiene menggelar workshop sanitasi penyamaan persepsi "Urban Sludge Management" dan Persiapan UPTD Pengelolaan Air Limbah.
"Worshop sanitasi penting untuk mengetahui ancaman yang dapat ditimbulkan bila membuang limbah secara langsung ke badan air, karena alam tidak dapat menyerapkan dan menetralkan unsur kimia yang terkandung dalam air limbah," kata Sekretaris Kota Ambon Anthony Latuheru saat membuka workshop, Kamis.
Menurut dia, sanitasi merupakan aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Sanitasi berkaitan dengan pemukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sanitasi sering dianggap sebagai urusan sekunder sehingga sering terpinggirkan dari urusan lain," katanya.
Anthony mengatakan, berdasarkan profil Kesehatan kota Ambon pada 2011, terdapat 74,54 persen keluarga yang memiiki jamban, tetapi dari jumlah tersebut hanya 65,23 persen keluarga yang memiliki jamban yang sehat dengan tangki septic yang benar.
"Sistem pengelolaan air limbah umumnya merupakan sistem setempat (onside), namun beberapa kawasan telah menggunakan sistem terpusat (offside) antara lain Dusun kayu Tiga, Negeri soya dan Dusun Kate-kate Desa Poka, " ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa tempat khususnya pemukiman padat atau tempat kumuh melalui program PNPM mandiri, telah dibangun 19 MCK yang melayani 615 kepala keluarga di lima Kecamatan yang seluruhnya dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
"Kehadiran sarana tersebut mendorong terpenuhinya sarana sanitasi, yang sehat dan baik agar terbentuk PHBS yang optimal mulai dari keluarga," ujarnya.
Diakuinya, kesadaran masyarakat untuk memiliki jamban keluarga sendiri merupakan perilaku yang positif untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan dapat secara mandiri memelihara.
Ia berharap, melalui Workshop tersebut pemangku kepentingan, dapat menyamakan persepsi yang didukung oleh IUWASH yang punya pengalaman dan pengatahuan dalam menangani permasalahan limbah dan sanitasi.
"Workshop ini akan memberikan dampak positif untuk perkembangan Kota Ambon ke depan khususnya tentang bagaimana penanganan dan pengelolaan air limbah," katanya.
Anthony menambahkan, pertemuan ini merupakan langkah awal Pemkot Ambon menyediakan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) melalui pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang diharapkan dapat lebih fokus dalam peningkatan akses sanitasi kepada masyarakat.
Pemkot Ambon-Iuwash Gelar Workshop Sanitasi
Kamis, 20 Juni 2013 18:54 WIB