Ambon (ANTARA) - Sebanyak empat kapal perang Republik Indonesia (KRI) melakukan pelayaran ke wilayah kerja Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon dalam rangka melakukan bakti sosial di wilayah itu.
“Setelah sebelumnya melaksanakan Operasi Trisila ke wilayah Maluku Utara, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Wondama-527 bersama KRI Panah-626, KRI Dorang-874, dan KRI Layaran-854 melaksanakan pelayaran ke wilayah kerja Lantamal IX,” kata Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina di Ambon, Senin.
Kedatangan empat kapal perang tersebut dalam rangka Operasi Trisila tahap II tahun 2024 berupa beragam kegiatan sosial bertempat di Dermaga Irian Mako Lantamal IX Halong, Ambon.
Operasi Trisila akan melaksanakan beberapa kegiatan di wilayah kerja Lantamal IX seperti bakti sosial kesehatan dan sosialisasi penerimaan prajurit TNI AL di Negeri Asilulu, juga dilaksanakan donor darah dan festival jukulele di atas KRI dan Open Ship dengan tujuan membangkitkan semangat cinta bahari bagi generasi muda yang akan dilaksanakan di Dermaga Irian Halong Mako Lantamal IX Ambon selama dua hari yakni tanggal 13 dan 14 Mei 2024.
“Pada Operasi Trisila-24 itu melibatkan sebanyak 200 prajurit pengawak kapal perang, Pasukan Marinir (Pasmar) 3 Korps Marinir TNI AL, dan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada III, juga prajurit TNI AL lainnya yang berdinas di pangkalan-pangkalan utama TNI AL di wilayah kerja Koarmada III,” kata Danlantamal.
Dijelaskan Danlantamal bahwa KRI Teluk Wondama memiliki panjang 117 meter (383 ft 10 in) dan lebar 164 meter (538 ft 1 in), dengan kecepatan tertinggi 16 knot (30 km/jam) dan kecepatan jelajah 13 knot (24 km/jam). Kapal ini mempunyai kapasitas 367 pasukan, dengan 111 pasukan, ditambah sepuluh tank tempur utama Leopard atau 15 kendaraan tempur infanteri amfibi BMP-3F.
Kemudian KRI Panah-626 sendiri memiliki spesifikasi dengan panjang keseluruhan mencapai 60 meter, dan dengan lebar hingga 8,10 meter, serta tinggi 4,85 meter membuatnya mampu menjelajah ke sea state 6 dan sea state 4 untuk pengoperasian senjata.
Selanjutnya KRI Dorang 874 yang memiliki bobot mencapai hingga 520 ton. Memiliki dimensi, panjang 60 meter dan lebar 8,5 meter. Kecepatan maksimal 24 knot. Dapat berlayar selama 12 hari terus menerus.
Terakhir KRI Layaran 854 yang memiliki spesifikasi panjang 46,32 meter, lebar 7,90 meter, dan sarat air 1,70 meter. Selain dibekali dua mesin diesel MTU dengan kekuatan 2480 daya kuda, kapal dapat menampung 70.000 liter bahan bakar dengan daya tahan enam hari beserta 35 awak kapal.
Kecepatan maksimum kapal adalah 24 knot (44 km/jam) dengan kecepatan jelajah 15 knot (27 km/jam). Kapal ini juga dilengkapi meriam kaliber 20 mm pada haluan dan dua pucuk senapan mesin berat berkaliber 12,7 mm pada buritan.