Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu, dibuka meningkat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini.
Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah naik 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.979 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.999 per dolar AS.
"Pelaku pasar akan mengantisipasi rilis RDG Bank Indonesia yang akan keluar Rabu sebelum libur bersama untuk pasar domestik," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia memperkirakan Bank Indonesia masih akan mempertahankan level suku bunga acuannya atau BI-Rate pada posisi 6,25 persen pada pertemuan Mei ini.
Di sisi eksternal, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan pasar uang meliputi ketidakpastian terkait waktu untuk memangkas suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
Pelaku pasar masih berspekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) September 2024 menjadi 5,25 persen sejalan dengan inflasi yang masih tinggi saat ini sehingga masih perlu tambahan waktu sebelum benar-benar memangkas suku bunga acuan.
Volatilitas rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh pernyataan pejabat The Fed yang berpendapat bahwa suku bunga acuan AS masih harus dipertahankan pada level yang tinggi dan apabila ada kesempatan untuk menurunkan Fed Funds Rate, penurunannya cukup satu kali pada 2024.
Untuk perdagangan hari ini, Reny memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.970 per dolar AS hingga Rp16.045 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah meningkat jelang pengumuman hasil RDG BI