Bertanding di hadapan suporter Indonesia yang juga mendukung Iran dalam partai final, set pertama anak asuh Gholamreza Momeni Moghaddam menang dengan skor telak 25-12.
Pada set kedua, Korea Selatan masih tidak mampu untuk mengatasi perlawanan Emran Kook Jili dan kawan-kawan yang masih tangguh untuk melakukan spike-spike berbahaya dan mengakhiri dengan skor 25-18.
Set ketiga, anak asuh Kim Jang Bin mencoba bangkit dengan melakukan perlawanan yang cukup untuk menambah poin.
Tetapi, dengan mudah Pouya Ariakhah dan rekan-rekannya meninggalkan tim lawan yang diperkuat Seojin Yun untuk menang pada set ketiga dengan skor 25-22 sekaligus mengunci gelar juara kedelapan dalam kejuaraan yang diselenggarakan dua tahun sekali itu.
Dengan hasil tersebut, Korea Selatan menempati peringkat kedua.
Pada laga sebelumnya, Jepang berhasil menduduki peringkat ketiga setelah menang 3-1 (23-25, 27-25, 25-20) atas Indonesia dan sekaligus menempatkan anak asuh Li Qiujuang di peringkat keempat.
Dalam sejarah Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20, Iran keluar sebagai negara yang paling sering menjadi juara sejak 1980.
Tercatat hingga saat ini sudah mengoleksi delapan trofi juara Kejuaraan Voli Asia AVC U20 putra, yakni edisi 1998, 2002, 2006, 2008, 2014, 2018, 2022 dan 2024.
Sementara, untuk peraih penghargaan individu pemain pada gelaran tahun ini, dari tujuh gelar yang diperebutkan Iran meraih empat kategori. Sisanya diraih oleh Indonesia, Jepang dan Korea Selatan.
Berikut daftar peraih penghargaan pemain Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20:
Most Valuable Player : Pouya Ariakhah (Iran)
Best Middle Blocker : Taha Behboudnia (Iran)
Best Middle Blocker : Armin Ghelichniazi (Iran)
Best Outside Hitter : Shunta Ono (Jepang)
Best Outside Hitter : Woojin Lee (Korea Selatan)
Best Opposite Spiker : Dawuda Alaihi (Indonesia)
Best Setter : Emran Kook Jili (Iran)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Iran pertahankan juara AVC U-20 delapan kali setelah kalahkan Korsel