Ambon (Antara Maluku) - Perampungan Jembatan Merah Putih (JMP) yang melintasi Teluk Dalam Ambon diharapkan tidak mengabaikan sejarah pengembangan Pangkalan Utama TNI - Al (Lantamal) IX di desa Halong, kecamatan Baguala, Kota Ambon.
"Jadinya tim teknis sedang melakukan redisain bentangan tengah JMP untuk menghubungkan Desa Galala - Poka, agar tidak menghambat aktivitas pelayaran Kapal Republik Indonesia(KRI) ke maupun dari Lantamal IX," kata Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang, dikonfirmasi, Rabu.
Redisain bentangan tengah JPM itu merupakan kesepakatan dengan Kasal Laksamana TNI Marsetio, Danlantamal IX, Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, Kementerian PU serta Balai Jalan Nasional Wilayah IX (Maluku dan Maluku Utara) di Jakarta, pekan lalu.
Tim teknis nantinya yang merekomendasikan bentangan tengah JPM itu didisain dengan sistem buka tutup, tambah ketinggian, dibangun sesuai program awal atau dermaga Lantamal IX dipindahkan lokasinya.
Pertimbangannya, KRI yang melintasi Teluk Dalam Ambon menimal memiliki ketinggian 48 meter, sedangkan disain tinggi bentangan tengah JMP hanya 34 meter.
"Prinsipnya JPM harus rampung sesuai jadwal pada 2014, sedangkan dermaga Lantamal IX idealnya tidak dipindahkan ke lokasi lain karena membutuhkan anggaran besar maupun tenggat waktu lama untuk pembangunan dermaga," tegas Saut.
Danlantamal IX Ambon, Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin mengatakan, tinggi JMP yang mencapai 34 meter memang berpengaruh terhadap kapal-kapal ukuran besar milik TNI AL untuk singgah di Halong.
"Kita tidak perlu saling menyalahkan, makanya keputusannya tergantung rekomendasi tim teknis yang nantinya dipadukan dengan pihak TNI AL yang juga telah melakukan survei terkait lokasi baru dermaga Lantamal IX Ambon," katanya.
Lokasi yang disurvei adalah kawasan Batu Gong, desa Passo dan Desa Tawiri.
"Survei yang dilakukan dari darat dan laut. Pastinya ada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan seperti keamanan wilayah," ujar Danlantamal.
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan penyelesaikan Jembatan Merah Putih di kota Ambon, Maluku rampung pada 2014.
Jembatan yang dibangun dengan investasi Rp416,75 miliar. itu terdiri dari jembatan pendekat arah Galala sepanjang 300 meter, pendekat arah Poka 320 meter, dan bentang tengah jembatan sepanjang 300 meter.